Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bagian 8, "Bunga dalam Bumi"

1 Juni 2023   05:56 Diperbarui: 1 Juni 2023   06:02 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bagian 8: "Bunga dalam Bumi"

Oleh: Penadebu

Naila percaya bahwa hidup bukanlah sekadar memenangkan perlombaan atau menjadi nomor satu, melainkan tentang menanam dan berjuang dengan penuh semangat. Melalui perjuangan dan kegembiraan yang ia temui dalam hidupnya, Naila belajar bahwa kebahagiaan sejati terletak pada proses dan perjalanan, bukan hanya pada hasil akhir yang dicapai.

Naila adalah seorang perempuan muda yang penuh semangat dan percaya bahwa hidup adalah tentang menanam dan berjuang dengan penuh semangat. Dia tumbuh di sebuah desa kecil yang indah, dikelilingi oleh pemandangan alam yang mengagumkan. Namun, meskipun lingkungannya yang mempesona, Naila merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya.

Hampir hari-harinya, Naila bertemu dengan Pak Rito. Pak Rito adalah seorang  yang bijaksana dan baik hati. Dia telah menjadi abang angkat bagi beberapa anak yang kurang beruntung di desa mereka. Pak Rito melihat kegigihan dan semangat dalam diri Naila dan memutuskan untuk mengajaknya tinggal bersamanya sebagai abang angkat.

Dengan penuh kehangatan, Pak Rito menyambut Naila ke rumahnya yang sederhana. Mereka hidup bersama dengan anak-anak lain yang juga menjadi anggota keluarga mereka yang besar. Di bawah bimbingan Pak Rito, Naila mulai belajar tentang nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya.

Pak Rito dan Naila sering bekerja di ladang bersama-sama. Mereka menanam berbagai macam bunga yang indah di bumi yang subur. Setiap kali mereka menanam benih, Pak Rito akan memberi tahu Naila, "Naila, hidup ini seperti menanam bunga. Kita harus memberikan perhatian dan kebaikan pada setiap langkahnya, dan hasilnya akan menjadi keindahan yang luar biasa."

Dalam perjalanan hidupnya, Naila bertemu dengan berbagai masyarakat yang menginspirasinya. Ada Mbak Dina, seorang teman guru yang bijaksana dan penuh cinta. Mbak Dina mengajar Naila bahwa pendidikan adalah kunci untuk mewujudkan impian dan mengubah dunia. Ada juga Pak Joko, seorang seniman jalanan yang mengajarkan Naila tentang ekspresi diri melalui seni dan keindahan yang ada di sekitarnya.

Pada suatu hari, Naila berjalan-jalan ke hutan dan bertemu dengan seorang anak laki-laki miskin yang sedang mencari makanan. Anak itu kelaparan dan lemah. Naila langsung memberinya makanan dan air. Mereka berbicara dan anak itu bercerita tentang kehidupannya yang sulit. Naila merasa tergerak dan memutuskan untuk membantu anak itu.

Naila mengajak anak itu pulang ke rumah Pak Rito. Mereka memberi anak itu makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Pak Rito dengan penuh kasih sayang mengambil peran ayah bagi anak itu, dan mereka memberinya nama Adit. Naila dan Adit menjadi saudara sejati, saling mendukung dan berjuang bersama dalam kehidupan.

Dalam perjalanan hidupnya yang penuh kegembiraan dan tantangan, Naila semakin menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya terletak pada hasil akhir yang dicapai, melainkan pada proses dan perjalanan yang dijalani dengan penuh semangat. Naila belajar bahwa setiap langkah yang diambil, setiap kesulitan yang dihadapi, dan setiap usaha yang dilakukan memiliki nilai dan makna yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun