Pornografi, Sang Penghancur Masa Depan
Oleh : Aisyah Najma Al-Mumtazah (Santri Ma'had Syaraful Haramain)
Indonesia merupakan negara pembeli akses situs porno tertinggi di dunia, yakni mencapai USD 3.673/detik atau Rp. 33 juta lebih menurut kementrian komunikasi dan informasi. Lebih parahnya, sebanyak 97% siswa SMA pernah mengakses situs esek-esek, 4.500 siswa SMP mengakses situs pornograf, dan 68% siswa SD juga aktif mengaksesnya. Di dalamnya terdiri dari 72% laki-laki, dan 28% perempuan.
Apa pengertian pornografi ? Menurut Wikipedia, pornografi itu berasal dari bahasa yunani. Yakni penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia secara terbuka (eksplisit), dan tujuannya adalah membangkitkan birahi (gairah seksual).
Lalu, apa penyebab remaja dan orang dewasa ketagihan dengannya? Diantaranya karena : dorongan naluriah, penasaran atau keingintahuan yang besar, agar dianggap sudah dewasa, senang berfantasi, ingin belajar atau menambah ilmu tentangnya, menghilangkan stres, dan lain sebagainya. Tentunya, semua itu berjalan secara bertahap.
Menurut penelitian Georgia Gwinnett College, diketahui bahwa ketika pria melihat lekukan tubuh wanita, maka pada otak pria terjadi semacam reaksi kimia. Hal tersebut menunjukkan betapa bahaya, ngeri, dan seramnya pornografi. Dan betapa wajibnya menutup aurat bagi seluruh muslim/ah.
Dari sekadar pandangan saja, sudah terbentuk sebuah reaksi yang dahsyat. Ternyata otak pria begitu mudah terpengaruh oleh tubuh wanita. Pantas saja kalau Al-Quran sudah memerintahkan untuk menjaga pandangan para kaum Adam.
Fakta dan bukan bahwa pria yang terlalu sering menonton pornografi memiliki striatum yang lebih kecil. Striatum adalah bagian otak yang memproses 'penghargaan dan motivasi'. Para ilmuan yakin akan pornografi dapat merusak fungsi tersebut. Inilah penyebab kenapa pria yang pecandu pornograf menjadi 'bodoh'.
Dari semua itu, bagaimanakah kejamnya industri pornografi di balik layar? Ya, tentunya industri perfilman pornografi itu menghasilkan uang yang berlimpah bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Atau beberapa aktor dan aktris film porno yang berpenghasilan tinggi karena main film atau pemotretan. Belum lagi dipuja-puja para penggemarnya.
Diantara kekejaman-kekejaman mereka adalah sebagian pelakunya adalah korban penculikan, menggunakan anak-anak, penuh siksaan fisik dan batin bagi para bintangnya, banyak yang masuk kedunia prostitusi, tertular penyakit kelamin, sulit berbaur, penuh derita, dan akhir hidupnya tragis.
Lebih tegas dari itu, menurut Al-Qur'an pornografi haram hukumnya.