Kullu nafsin dzaiqotul maut. Begitulah kiranya firman Allah dalam kitab-Nya.
Sepekan ini info orang meninggal dunia yang aku dengar di sekeliling saya banyak sekali mulai kerabat dekat, teman, maupun tetangga.
Meskipun pada kenyataannya setiap hari di dunia ini pasti ada yang lahir dan meninggal pada hari yang sama juga. Untuk riset terkait hal ini bisa dicek sendiri.
Kita harus beriman bahwa setiap makhluk yang hidup pasti akan mengalami kematian, berarti semua akan merasakan sakaratul maut, kita sering lari dan takut untuk membicarakan kematian padahal itu adalah haq adanya.
Ada yang mengakhiri hidupnya dengan kebaikan (khusnul khotimah) dan ada juga yang dalam keburukan (su’ul khotimah). Nauzubillahiminzalik…
Manusia diciptakan oleh Allah dari tanah, pada akhirnya nanti juga akan kembali menjadi tanah dan akan diminta pertanggung jawabannya selama hidup di dunia.
Karena sesungguhnya, mata, telinga, hati, tangan, kaki dan anggota badan lainnya akan menjadi saksi terhadap apa-apa yang sudah kita lakukan selama hidup di dunia.
Ketahuilah. . dunia ini fana, hanya sementara. Kalu istilah Jawanya “urip iki mung mampir ngombe”, maksudnya adalah “hidup ini laksana hanya numpang minum” Jadi tidaklah lama.
Dalam etimologi Bahasa Arab, kata dunia berasal dari kata dun-ya mengikuti wazan fu’la bersighat isim tafdhil (menunjukkan arti lebih) yang artinya paling hina atau paling rendah.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. " (QS. al-Imran:185)