Mohon tunggu...
Pemuda Indonesia
Pemuda Indonesia Mohon Tunggu... -

281028 - Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Kesatuan NKRI tidak bisa dipecah belah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

20 Monumen Sumpah Pemuda OPSHID Diresmikan

31 Oktober 2012   06:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:10 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejumlah 20 Monumen Sumpah Pemuda dalam bentuk  Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah (RLHS) telah diresmikan dan diserahkan kepada 20 keluarga dhu'afa yang berada di 8 Kecamatan di Kabupaten Jombang. Kec. Ploso, Tembelang, Jombang, Diwek, Jogoroto, Gudo, Mojowarno dan Sumobito. Monumen persembahan  Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (Opshid) dalam rangka menyukuri Hari Sumpah Pemuda ke-84  ini memang unik,  tak seperti monumen-monumen pada umumnya.

"Bukan berbentuk patung, menara, gapuro, teks sejarah atau simbol-simbol lainnya yang hanya dipajang saja. Kita bangun berupa rumah, supaya manfaatnya benar-benar bisa dirasakan khususnya untuk saudara dhu'afa   aku Achmad Fathoni Sekjen DPP Opshid. Dengan luas bangunan rata-rata 5x7 meter, tambah Toni, berdinding beton bertulang, berlantai keramik, dihiasi ornamen-ornamen yang artistik, dilengkapi dengan tiga kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan kamar mandi.  "Terwujudlah sebuah monumen yang tak hanya  sedap dipandang mata, untuk mengingatkan hari bersejarah tapi juga penuh bermanfaat," tambahnya.

Untuk lebih mengingatkan bahwa rumah tersebut benar-benar  sebuah monumen untuk mengingat Hari besar Sumpah Pemuda, maka didalam monumen tersebut juga dilengkapi prasati, teks Sumpah Pemuda, lambang Burung Garuda dan juga bendera Sang Merah Putih.  Dibangun di bulan Oktober dan yang membangun adalah para pemuda-pemudi dari berbagai daerah se-Indonesia yang tergabung dalam Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah.

Uniknya, saat para dhu'afa menerima kunci rumah ada sebagian yang langsung jatuh pingsan dan  para undangan yang menghadiri acara tasyakkuran dan penyerahan itupun ikut panik. "Pak Rusdi sempat menangis histeris, lalu mengucap Allohu Akbar, setelah itu langsung pingsan," aku Jamal Majreha yang mengetahui kejadian itu. Suasana acara tasyakuran penyerahan Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah  itupun kian menjadi haru, istri, anak dan beberapa tetangga Rusdi pun turut menyurai air mata. Air mata bahagia. Disinyalir, menurut Jamal, Rusdi ini kaget berat hingga jantungnya lemat, dari detak jantung yang lemah inilah kemudian ia pingsan. "Orang teramat sedih bisa jatuh pingsan, misalnya kehilangan orang atau sahabat yang amat dicintainya. Sebaliknya orang yang teramat gembira ternyata juga bisa pingsan," tambah Jamal.

Masih terkait pembangunan monumen ini, ternyata bangunan monumen itu tidak hanya indah dan kokoh. Ketua Umum DPP Opshid Moch. Subchi Azal menegaskan bangunan monumen itu juga memiliki makna-makna filosofis lambang kecintaan para pemuda pada negeri tercinta, Indonesia. Baik dari desain maupaun warnanya. “Arti dari bangunan itu sendiri memiliki dua sekmentasi. Syar'i, dan hakekat,” ungkap Moch. Subchi

Ada enam warna menghiasi bangunan monumen itu. Dari depan, tampak warna kuning cerah mendominasi, di atasnya terdapat lima garis vertikal dengan warna biru tua. Ada lagi kotak ukiran emas didasari warna merah hati, tampak elegan dipasang di bawah garis putih horizontal. Di langit-langit, plafonnya dipoles warna biru muda dan  lantai terasnya berwarna hijau matang. "Semua warna-warna itu kita ambil dan sumbernya juga dari Al Qur-an," terang Subchi Azal.

Dikatakan bahwa, mulai dari ruang pertama kaki dipijakkan, lantai berkramik hijau matang itu mengandung  arti kehidupan akhirat. Kemudian pada dinding terdapat garis vertikal berjumlah lima yang berarti Pancasila. Dari situ dipertemukan dengan warna kuning, menggembirakan dan biru muda di bagian atas berarti lautan syariat. Sementara propil putih di atas ornamen mengandung maksud kesucian dan ada ornamen yang sengaja diwarnai merah hati berlapiskan emas diartikan sebagai hati yang mulia.

Dengan kata lain, rangkaian makna yang dimaksud adalah bahwa jika bangsa Indonesia telah berada dalam pemahaman serta keinsyafan terhadap betapa dalam nilai-nilai luhur Pancasila, maka bangsa Indonesia itu akan mencapai kebahagiaan yang hakiki dan kehidupannya akan mencapai kemulyaan hidup," terang Subchi serius. Tapi sebelum menyadari lima sila itu, mereka harus sadar bahwa pijakan mereka itu adalah untuk mencapai kehidupan di akhirat, tegasnya kemudian. Makin jelaslah makna pembangunan monumen itu semuanya untuk mengingatkan jiwa besar Hari Sumpah Pemuda.*

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun