Mohon tunggu...
Lendra Bayu
Lendra Bayu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

[ Blogger, Reviewer, Reporter. ] \r\n\r\nKadang males buat bales komentar. Pliss.. Jangan marah kalau komentar kamu gak saya bales. Ikhlasin aja, biar Tuhan yang bales :P\r\n\r\nCP: lendra.mail@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Review] Skyfall: Ketika 007 Dirombak

2 November 2012   06:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:05 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu ketika tim produksi James Bond memutuskan memilih Daniel Craig untuk memerankan 007 di film Casino Royale, saya sempat kecewa karena saya yakin Clive Owen lebih flamboyan ketimbang Daniel Craig yang sangar. Tapi justru karena alasan itulah Craig dipilih: dia lebih sangar dan bukan cassanova.

Casino Royale - Quantum of Solace - SkyFall adalah sebuah proses reboot. Dan tim produksi James Bond melakukan pertaruhan besar di tiga film tersebut.

James Bond diangkat dari novel karya Ian Flemming. Namun berbeda dengan Harry Potter atau Sherlock Holmes yang difilmkan sesuai urutan edisinya, film pertama James Bond bukanlah novel 007 edisi pertama. Dan konsep ini berlanjut ke film-film berikutnya di mana Bond selalu digambarkan (sudah) berpengalaman sebagai agen rahasia dan sudah lihai menghadapi wanita. Makanya ketika kisah awal mula James Bond menjadi agen MI6 ingin diangkat, pertanyaannya cuma satu: akankah mempertahankan karakter James Bond yang selama ini sudah dikenal atau merombak semuanya dari awal sesuai novelnya? Dan di sinilah pertaruhan besar yang saya sebut itu terjadi. Sejak Casino Royale hingga Skyfall kita akan disajikan sebuah proses transisi; dari James Bond brutal yang bahkan tidak menjawab "shaken, not stirred" ketika memesan vodka-martini kesukaannya, menjadi James Bond yang belajar untuk menghindari hasrat dan emosi mengalahkan sikap profesionalnya sebagai agen rahasia. Proses menghancurkan (untuk membangun kembali dari awal) tidak hanya terjadi pada James Bond, tokoh-tokoh lain di sekitar 007 juga terkena dampaknya. Agent Q, miss MoneyPenny, dan M pun ikut dibangun ulang karakternya. Bukan berarti dengan segala perombakan itu Skyfall akan jadi membosankan, film karya Sam Mendes ini menurut saya justru sangat kuat dari sisi naskah dan visual. Tetap ada adegan khas di film Bond: kebut-kebutan, perkelahian dan aksi-aksi yang memacu adrenalin, adegan Bond bercumbu dengan gadis cantik juga ada di Skyfall. Skyfall bukan (hanya) film tentang James Bond. 3 karakter lain (yang saya sebut di sebelumnya) mendapatkan porsi yang cukup banyak di film ini, terutama M. By the way ini bukan spoiler, ini kisah yang bisa anda temukan di trailernya. Bagi saya sosok Judi Dench dan M sudah tidak bisa dipisahkan. Lalu dengan keterbatasan usianya, rasanya cukup logis jika saya harus bersiap-siap melihat M diperankan oleh orang lain dalam film-film Bond berikutnya. Ide ini melebur dengan baik di Skyfall. M dikisahkan melakukan kesalahan fatal: mengambil keputusan yang salah dan berakibat pada hancurnya MI6. Sebuah kegagalan besar yang mencoreng Inggris dengan rasa malu yang luar biasa. M dipaksa pensiun dan pergi dengan terhormat. Tapi sebelum 'pergi', M memutuskan untuk melakukan tugas terakhirnya: menghentikan pelaku semua ini. Dan James Bond pun dibuatnya melakukan peperangan dalam menjalani misi ini. Tokoh antagonis di Skyfall menampilkan kualitas akting paling prima. Silva (yang diperankan Javier Baridem) bagi saya berhasil menimbulkan kengerian dengan caranya sendiri. Seperti Joker di film The Dark Knight ataupun Colonel Hans Landa di film Inglourious Basterds, Silva adalah tokoh yang cerdas, dramatis, punya motif  untuk membuatnya bersedia melakukan apapun, namun juga memiliki sisi humoris yang mampu memancing gelak tawa satu studio bioskop yang terisi full. Skyfall mungkin akan mengecewakan bagi sebagian orang. Bukan karena diproduksi dengan jelek, saya bahkan sangat terpukau melihat salah satu adegan ledakan yang kemudian memberi visualisasi yang artistik bagi adegan klimaks film ini. Namun Skyfall akan menghadirkan sosok James Bond yang 'berbeda' dan tidak dipersenjatai gadget canggih. Bahkan rasanya semua akan terkejut dengan mobil Bond kali ini: tidak memiliki roket, laser, apalagi kemampuan berubah jadi kapal selam. M sendiri sampai berkomentar, "Mobil ini tidak nyaman, ya?" Tapi bagi sebagian lagi Skyfall adalah film James Bond yang bagus. Sebelum menonton Skyfall anda harus meyakinkan diri anda sendiri: ini adalah James Bond versi awal, di mana agen rahasia lebih mirip tentara bayaran ketimbang ninja. Mudah-mudahan tips tersebut bisa membuat anda melihat sisi positif dari Skyfall. Saya pribadi mengibaratkan film ini sebagai coklat pahit: akan mengecewakan bagi yang terbiasa jajan coklat manis, namun akan sangat diapresiasi bagi pecinta kuliner. Coklat manis itu mungkin akan hadir lagi dalam film-film berikutnya, di mana James Bond akan kembali ke fitrahnya sebagai agen rahasia bersenjatakan gadget canggih yang dipuja banyak wanita. Perombakan itu ada di Skyfall, di mana bagian klimaksnya ditandai dengan adegan penghancur-leburan sebuah simbol dari era James Bond sebelumnya; seolah menyatakan "forget the past, here comes the new Bond." *Poster film Skyfall diambil dari situs: Forbes.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun