Mohon tunggu...
Uswanti Alkatiri
Uswanti Alkatiri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa UB

Selanjutnya

Tutup

Politik

E-Voting

13 Maret 2013   17:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:50 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena teknologi terkini banyak di kembangkan dalam segala lini kehidupan. teknologi terutama electronik sangat membantu mempermudah manusia. hal ini menjalar ke aspek pemerintahan, telah memunculkan inovasi baru dalam tata kelola pemerintahan. e-government menjadi titik tolaknya.  sekarang yang menjadi sorotan adalah E-voting . menurut Edi Priyono dan Fereshti Nurdiana Dihan (Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Solo) dalam tulisannya "E-VOTING: URGENSI TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS" di jelaskan bahwa Pesta demokrasi, baik dalam pemilihan umum dan pemilihan umum kepala daerah harus mengacu transparansi dan akuntabilitas sehingga hasil yang didapat memberikan kepercayaan bagi semua pihak. Salah satu problem utama dari pelaksanaan pesta demokrasi adalah membangun sistem jaringan yang memungkinkan pelaksanaan pemilihan itu sendiri berjalan transparan. Terkait hal ini, perkembangan tekonologi digital dan internet sangat memungkinkan terjadinya pelaksanaan pemilihan tersebut secara transparan dan akuntabilitasnya terjamin. Evoting adalah salah satu konsep riil yang relevan dilakukan bagi pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia. Hal ini juga harus didukung pendataan elektronik melalui format KTP digital yang mereduksi terjadinya pemilih ganda. Kondisi geografis Indonesia juga sangat berkepentingan untuk penerapan e-voting agar penghitungan suara dapat dilakukan real time online.

konsep tersebut sungguh fantastik jika di uji coba dalam PEMILU indonesia. berikut ini beberapa pemahaman tentang e-Voting.

E-voting merupakan sistem yang memanfaatkan perangkat elektronik dan mengolah informasi digital untuk membuat surat suara, memberikan suara, menghitung dan menayangkan perolehan suara, serta memelihara dan menghasilkan jejak audit(kompas.com).

dalam buku "memperkenalkan pemilihan elektronik,pertimbangan esensial" oleh IDEA (institute for democracy and electoral Asistance ) bahwa Pemilihan elektronik sering dilihat sebagai alat untuk membuat proses pemilu lebih efisien dan untuk meningkatkan kepercayaan pada penyelenggaranya. Dilaksanakan dengan tepat, solusi e-voting dapat meningkatkan keamanan surat suara, mempercepat pengolahan hasil dan membuat pemilihan lebih mudah. Namun, tantangannya patut diperhitungkan. Jika tidak direncanakan dan dirancang dengan cermat, e-voting dapat merusak kepercayaan pada keseluruhan proses pemilu. Lembar kebijakan menguraikan faktor kontekstual yang dapat mempengaruhi keberhasilan solusi e-voting dan menyoroti pentingnya hal-hal berikut sebelum memilih memperkenalkan teknologi pemilihan yang baru.

berikut kelebihan dan kekurangannya. kelebihannya adalah Penghitungan dan tabulasi suara lebih cepat, Penanganan yang efisien dari formula sistem pemilu yang rumit yang memerlukan prosedur perhitungan yang melelahkan. Pencegahan kecurangan di TPS dan selama pengiriman dan tabulasi hasil dengan mengurangi campur tangan manusia. Meningkatkan aksesibilitas, contohnya, memakai surat suara audio untuk pemilih tuna rungu dengan pemilihan melalui Internet, begitu pula pada pemilih yang tinggal di rumah dan yang tinggal di luar negeri.  Penghematan biaya melalui pemilihan dengan Internet: jangkauan global dengan pengeluaran logistik yang sangat sedikit. Tidak ada biaya pengiriman, tidak ada keterlambatan saat pengiriman materi dan menerimanya kembali.

lebih jauh di jelaskan dalam Buku tersebut, evoting memili kekurangannya adalah Meningkatnya persyaratan keamanan untuk melindungi sistem pemberian suara selama dan antara pemilu ke pemilu selanjutnya termasuk selama pengangkutan, penyimpanan dan pemeliharaan. Kemungkinan penghitungan ulang terbatas.Terbatasnya keterbukaan dan pemahaman sistem bagi yang bukan ahlinya.

secara umum konsep e-voting bukan lagi menjadi hal abstrak, tetapi sudah menjadi salah satu upaya real sebagai alternatif  dalam memenuhi kebutuhan PEMILU. seperti yang di ungkapkan  Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Marzan Aziz Sistem e-voting yang cocok diterapkan di Indonesia, , harus disesuaikan dengan sifat pemilihan umum di Indonesia yang sangat kompleks, karena banyaknya partai yang mendaftar sebagai peserta pemilu. akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika di Indonesia diterapkan sistem pemilihan umum hybrid yang mencampur e-voting dan sistem manual untuk masyarakat yang terbelakang. "Maka harus dipertimbangkan, harus konsensus lagi, dilihat lagi asas legalitasnya (kompas.com)

untuk itu bukan tidak mungkin untuk di terapkannya e-voting dalam Pemilu, sehingga sarana dan prasarana yang mendukung tetap menjadi prioritas utama dalam menjalankan e-voting ini.

by Uswanti Alkatiri 105120600111026

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun