Mohon tunggu...
Ahmad Toyib
Ahmad Toyib Mohon Tunggu... -

tulisan, adalah sebuah karya,,,,

Selanjutnya

Tutup

Money

MENJADI PENGUSAHA 1 JUTA USD. Sekses atau bahagia !!!

14 Oktober 2012   21:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1350248995756407400

Setiap orang pasti menginginkan sebuah usah yang dia bangun menjadi sukses, dan unntuk mencapai kesusekan tidaklah gampang. Dia harus menempuh berbagai lintangan dengan pundaknya sendiri, bahkan terkdadang terperosok kedalam jurang kegagalan.

Rintanga demi rintangan itulah yang keran kian kali membuat kita menjadi prustasi untuk memulai menjadi seorang pengusaha yang sukses dengan tujuannya.

Rintangan kegagalan atau bangkrut dalam menjalanin sebuah usaha merupakan batu lompatan yang memberikan kita pelajaran yang berharga. Sesuao dengan kata bahasa “pengalaman adalah guru terbaik yang mengajarkan kita”

Tidak sedikit dari orang-orang yang mumulai karirnya untuk menjadi pengusaha itu diawali oleh sebuah utang pinjaman. Secara kasar kata, pinjam uang keorang lain agar kita mampu memuia usaha yang akan kita geluti. Namun resiko yang akan kita hadapi juga akan lebih besar. Coba bayangkan, ketika usaha kita bangkrut? Tidak hanya kerugian besar yang kita hadapi, tetapi juga hutang-hutang yang kita pinjam juga harus kita kembalikan.

Lalu bagaimana jika kita tidak bias mengembalikannya?

“saya pernah meminjam uang untuk memulai bisnis saya, namun suatu ketika bisnis saya bangkrut dan saya harus mengembalikan hutang yang saya pinjam pada tanggal yang telah ditentukan. Namun saya tidak bias. Pada akhirnya saya memasrahkan diri pada Tuhan yang maha kuasa, dan disaat itulah hal yang sama sekali tidak diduga teman lama saya menghubungi saya dan ia bersedia untuk membayar hutang-hutang saya” ungkap Ahmad.

Seorang pengusaha yang bangkrut dan dia mempunyai hutang-hutang yang banyak sudah barang tentu dia akan pusing dengan hutang-hutangnya. Namun satu hal yang harus kita ingat. Menjadi pengusah bukanlah sukses yang kita tarjet, melainkan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun