Mohon tunggu...
pemerhati pejabat
pemerhati pejabat Mohon Tunggu... -

kesempurnaan hanya milik tuhan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banjir, Akses Jalan di Kota Palembang Lumpuh

13 Maret 2013   05:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:52 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1363151779618680324

Akses kendaraan  di sejumlah jalan di Kota Palembang lumpuh akibat terendam banjir. Hujan sejak Senin (11/3) malam, menyebabkan sejumlah jalan tergenang air seperti di Jalan R Soekamto, Jalan Mayor Ruslan, Jalan May Salim Batubara, dan lorong-lorong padat pemukiman warga. Kondisi semacam ini terjadi bukan kali pertama. Selama musim hujan tahun ini sudah sering terjadi banjir di beberapa kawasan tersebut. Kendati menyebabkan kerugian waktu, materi serta tak jarang korban jiwa, namun seolah tidak ada solusi yang dikeluarkan dari pihak yang bertanggung jawab. Pantauan BeritaPagi, Selasa (12/3), di sejumlah akses jalan raya, bangunan sekolah serta fasilitas umum lainnya selalu menjadi langganan banjir bila diguyur hujan lebat Kawasan yang menjadi langganan banjir misalnya Jalan May Salim Batubara. Dikawasan ini akses jalan ini digenangi air dengan ketinggian mencapai selutut orang dewasa. Genangan air tersebut menyebabkan kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati dan tak jarang banyak kendaraan roda dua yang mogok setelah melintasi jalan yang terendam banjir. Banjir juga menggenangi halaman Pasar Kebon Semai Sekip, SDN 177 dan SDN 178 Palembang. Beruntung kemarin bertepatan dengan hari libur nasional sehingga siswa tidak sekolah. Banjir di kawasan Sekip dan sekitarnya ini terjadi lantaran hujan lebat sejak Senin sore hingga Selasa dini hari. Kondisi banjir juga disebabkan luapan Sungai Bendung di Sekip tengah. Rahmat, seorang warga komplek PU di Jalan May Salim Batubara, mengatakan, banjir hingga menggenangi akses jalan tersebut baru terjadi lagi setelah pada 2003 silam terjadi banjir serupa. “Ini banjir yang besar, biasanya tidak sampai ke jalan, hanya sebatas tempat yang rendah saja,” ujarnya. Kediamanya yang berada tepat di pinggir jalan raya tak luput dari genangan banjir. “Subuh air mulai masuk dan sekarang tingginya sampai selutut aku,” katanya. Akibatnya sejumlah alat elektronik di rumahnya terendam air, dan beberapa sempat diamankan.  “Ini adalah air luapan dari sungai Bendung. Karena sungai yang ada tidak sanggup lagi menampung air hujan yang mengguyur tadi malam (Senin malam-red),” katanya. Sementara Deny, warga Sekip Bendung mengaku, banjir di rumahnya ini terus mengalami kenaikan, ketika hujan mengguyur dengan intensitas lebat. "Selang satu jam hujan, rumah kami mulai dimasuki air dari sungai Bendung. Lama-kelamaan hingga jelang subuh air terus meninggi hingga saat ini sudah diatas lutut kaki," ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun