Sudah banyak artikel mengenai Gaza ditulis teman-teman Kompasianer semenjak Israel memulai serangan ke Gaza awal Juli lalu. Salah satunya tulisan Saudara Syauqi Hafiz yang cukup komprehensif karena ybs rajin selama lima tahun ini mempelajari hakekat konflik Palestina - Israel. Bahkan ybs menyempatkan diri untuk mempelajari bahasa Ibrani untuk memahami
berita-berita dari pihak Israel seperti Haaretz, ynet, dan Maarev.Tulisan tersebut,
merupakan tanggapan terhadap tulisan Saudara
Opa Jappy dalam dua tulisan :
dan
Ada baiknya kita mulai perbincangan kita dengan melihat peta berikut ini:
Sejak tahun 1947 Gaza, dan Semenanjung Sinai adalah wilayah Mesir. Namun karena kalah dalam perang enam hari tahun 1967, dua wilayah ini dan Dataran Tinggi Golan dikuasai Israel. Sebagai "bayaran" untuk perdamaian Israel, Semenanjung Sinai diserahkan kembali ke Mesir dan Dataran Tinggi Golan diserahkan ke Yordania. Namun Jalur Gaza tetap dikuasai Israel sampai tahun 1994 melalui Kesepakatan Oslo, Gaza diserahkan ke Otoritas Palestina bersama Tepi Barat sungai Yordan. Politik semacam ini dikenal sebagai "Land for Peace". Jadi Israel membayar perdamaian dengan tetangga-tetangganya dengan wilayah yang dikuasainya.