Natal 2024, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Kanwil Kemenkumham Sulteng, berkolaborasi dengan Gereja Bethany Palu untuk membawa kebahagiaan dan harapan baru bagi anak binaan. Perayaan yang mengusung tema "Kasih Damai Natal 2024" ini berlangsung pada Kamis (19/12/2024) di Aula LPKA Palu. Suasana hangat dan penuh sukacita terasa sejak awal acara, memancarkan nilai-nilai kasih, pengampunan, dan harapan.
Palu - Dalam semangatAcara tersebut dihadiri oleh lima anak binaan beragama Kristen, petugas LPKA, serta jemaat dan pengurus Gereja Bethany. Perayaan diawali dengan ibadah Natal yang dipimpin oleh pemuka agama dari Gereja Bethany. Dalam renungan Natal, anak-anak binaan diajak untuk memahami esensi Natal sebagai simbol kasih, pengampunan, dan harapan baru.
Momen perayaan semakin semarak dengan pertunjukan pujian dan lagu-lagu rohani yang dibawakan oleh paduan suara dari anak binaan dan jemaat Gereja Bethany. Lagu-lagu Natal berkumandang dengan penuh semangat, menghadirkan kehangatan dan rasa kebersamaan yang erat. Interaksi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara anak binaan dan masyarakat luar.
Puncak kebahagiaan terlihat saat pembagian bingkisan Natal kepada anak-anak binaan. Bingkisan yang berisi kebutuhan pribadi, makanan ringan, dan hadiah khusus ini bertujuan memberikan rasa dihargai dan diperhatikan. Wajah-wajah ceria anak-anak binaan menjadi cerminan nyata dari semangat kasih Natal.
Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa perayaan Natal ini lebih dari sekadar kegiatan rutin tahunan. Menurutnya, acara ini merupakan bagian dari proses pembinaan karakter yang bertujuan menumbuhkan harapan dan semangat baru dalam diri anak binaan.
"Natal adalah momen untuk memaafkan, memulai kembali, dan memperkuat harapan. Kami berharap anak-anak binaan dapat merasakan kasih dan kehangatan dari semua pihak yang terlibat di sini," ujar Kafi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perayaan ini merupakan simbol nyata dari upaya pembinaan berkelanjutan di LPKA. "Bagi anak-anak binaan, acara ini memberikan pengalaman kebersamaan yang mungkin jarang mereka rasakan di luar tembok LPKA. Melalui kehadiran jemaat Gereja Bethany dan para petugas LPKA, mereka merasa dihargai sebagai bagian dari masyarakat yang lebih besar," jelasnya.
Bagi para anak binaan, momen ini memberikan pengalaman emosional yang membekas. Lebih dari itu, acara ini memperkuat nilai-nilai pengampunan, kasih sayang, dan semangat untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
"Walaupun berada disituasi seperti ini, kami tetap merasakan kebahagiaan dan penuh suka cita. Proses demi proses akan kami lewati demi memperbaiki diri menjadi lebih baik," ucap AP salah satu anak binaan.
Sementara itu, perwakilan dari Gereja Bethany, Lili Sukasih, menegaskan pentingnya kehadiran gereja dalam proses pembinaan anak binaan.
"Kami ingin menghadirkan kasih Tuhan yang nyata bagi mereka. Tidak hanya lewat kata-kata, tetapi juga lewat tindakan nyata berupa perhatian dan kasih sayang," katanya.