Palu -- Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu Kanwil Kemenkumham Sulteng terus berinovasi dalam menciptakan program pembinaan yang bermanfaat bagi anak binaan. Salah satu upaya terbaru yang dilakukan adalah meluncurkan program berkebun, yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian, keterampilan, dan karakter positif anak-anak binaan.
Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen seluruh jajarannya dalam mendukung tumbuh dan berkembang bagi setiap anak.
"Walaupun terbatas dengan lahan yang sederhana, namun hal ini tidak menyurutkan semangat kami untuk memberikan program pembinaan yang berdampak positif kepada para anak binaan," ujar Kafi, Sabtu, (23/11/2024).
Kafi menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting seperti kerja keras, disiplin, dan kecintaan terhadap lingkungan.
"Hasil dari program berkebun ini nantinya dapat menjadi bekal keterampilan hidup bagi anak-anak binaan ketika mereka kembali ke masyarakat. Kami ingin memastikan mereka memiliki kemampuan yang mendukung kemandirian," jelas Kafi
Di LPKA Palu, Kata dia, setiap anak didata untuk melihat minat dan bakatnya serta memperhatikan hasil Penelitian Kemasyarakatan Awal yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan.
"Kami berupaya agar program pembinaan yang diberikan tepat sasaran dan memberikan dampak yang signifikat terhadap perubahan perilaku ataupun keterampilan yang dimiliki setiap anak," terangnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program ini melibatkan seluruh anak binaan dalam pengelolaan lahan pertanian sederhana, mulai dari proses menanam, merawat, hingga memanen hasil kebun.
"Kami memberikan penguatan berupa edukasi tumbuhan hidup. Adapun beberapa tumbuhan hidup yang ditanam diantaranya, rica, tomat, terong, sereh, dan jahe. Kedepannya kami berencana untuk melakukan kerja sama dengan beberapa stakholder terkait khususnya dalam bidang pertanian" tambahnya.
Program ini mendapat sambutan antusias dari anak binaan. Salah satu peserta, SR, menyatakan rasa bangganya dapat mengikuti kegiatan ini. "Kami jadi tahu cara bercocok tanam dan manfaatnya. Ini membuat kami lebih percaya diri menghadapi masa depan," ujarnya.