Palu -- Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu Kanwil Kemenkumham Sulteng memperingati hari pahlawan denganmenggelar serangkaian program pembinaan karakter bagi pemuda yang berada dalam bimbingan mereka, Sabtu,(9/10/2024).
Menurut Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, pembentukan karakter ini dilakukan dengan pendekatan inspiratif, meneladani nilai-nilai kepahlawanan, tanggung jawab, dan nasionalisme.
"Kami ingin membekali mereka dengan semangat juang agar mereka siap berkontribusi positif di masyarakat," tutur Kafi.
Program ini mencakup pembinaan wawasan kebangsaan, pelatihan keterampilan, dan diskusi tentang makna Hari Pahlawan. Diharapkan, para pemuda di LPKA Palu dapat memahami arti perjuangan serta menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk mencetak generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan siap berkontribusi positif bagi bangsa.
"Kita bercita-cita satukan tujuan demi mewujudkan generasi muda yang handal, dan memiliki jiwa kepahlawanan untuk kemajuan bangsa dan negeri ini," tegasnya.
Para peserta yang terdiri dari 30 orang anak binaan dengan kompak mengenakan baju seragam.
Terlihat mereka sangat antusias dan merasa lebih termotivasi untuk memperbaiki diri.
"Kegiatan ini membuat saya sadar pentingnya memiliki tujuan hidup yang positif dan bermanfaat bagi orang lain. Pastinya jiwa dan karakter para pahlawan akan terus kami tanam dalam lubuh hati terdalam," ungkap FH, perwakilan anak binaan.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, mengatakan edukasi ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan bagi generasi muda. Ia juga memberikan apresiasi atas langkah nyata seluruh jajaran di LPKA Palu memberikan program pembinaan yang berkualitas.
"Pembinaan ini sangat penting agar anak-anak kita yang sedang dalam proses pembinaan dapat memahami nilai-nilai kepahlawanan dan memiliki rasa cinta tanah air. Saya berharap mereka mampu bangkit, memperbaiki diri, dan menjadi generasi yang berharga bagi bangsa dan negara," ujar Hermansyah Siregar.