Malam masih mempertahankan kualitas sunyi dari resah dan gundah
Beberapa air mata gagap menertawakan sepinya, karena entah mengapa ribuan tanya hanya sebatas gunung dan jawab masih diangsur.
Aku berkunjung di bulan Juni, bulan Sapardi.
Mengaji ayat-ayat puisi, dengan cinta sederhana.
Meskipun kata suntuk mencari bayang suara, dan linglung mencetak doa
Malam memejamkan matanya yang perih, menimbun hari, menggali pelukan sang kekasih.
Lalu, mengalirkan doa dan pengharapan menuju muara
Mencoba mengelilingi peluk di hulu bulan.
Bulan juni, tubuhnya yang layu, dan luka yang dipenuhi hujan.
Dinobatkan sebagai pemenang kerinduan, yang berisi surat kabar
Tentang fana adalah waktu, kita abadi.
Bulan Sapardi, bulan kekasih.
Pembenci Normal (2022)