Judul artikel ini merupakan petuah Iukuzawa Yukichi (1835-1901) yang hidup di zaman Sakoku (Isolasi), “Meski Miskin Seorang Yang Berilmu Akan Tetap Berharga” Akhir-akhir ini begitu banyak teman-teman kompasianer menuliskan tentang kemiskinan, menceritakan betapa banyak anak-anak miskin yang tidak mampu sekolah. Akibat biaya pendidikan sangat tinggi. Perih rasanya, sedih terasa sakit di hati setiap kali membacanya.
Di sekolah, kami dititipi lebih banyak anak miskin dan kurang mampu dibandingkan dengan yang mampu secara ekonomi. Namun kami bersama-sama terus menerus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk siswa-siswa kami. Terutama meningkatkan bahan bacaan (buku) dan fasilitas akses internet gratis. Dengan harapan kreatifitas siswa miskin tetap dapat berkembang secara maksimal.
Mengapa buku dan fasilitas internet mendapat prioritas. Kita juga perlu belajar pada Zig Ziglar salah seorang guru manajemen dan motivational speaker besar abad ini, “Tomorrow belongs to those who are investing in themselves today.” Seseorang yang berpotensi besar mempunyai masa depan cerah di era globalisasi modern ini adalah mereka yang menguasai ilmu pengetahuan. Salah satu cara memperoleh ilmu pengetahuan adalah dengan membaca buku.
Frank Gruber (1904 - 1969) sastrawan yang menulis lebih dari 300 cerita, 60 novel, dan 200 skenario film layar lebar dan tv, pernah mengatakan, “Buku adalah permadani terbang, yang sanggup melayangkan kita ke pelosok negeri tak dikenal.” Ambil buku dan terbanglah, menjelajahi kancah yang belum dikenal, untuk memperkaya jiwa kita dengan penyingkapan berbagai misteri. Ambil permadani terbang itu, dan menjelajahi berbagai wilayah tak terjamah, untuk memperkaya jiwa kita dengan hikmah untuk menyiasati kesulitan hidup sehari-hari.
Menyiasati kesulitan hidup juga perlu ilmu pengetahuan. Bukan sekedar disesali. Meskipun anak-anak dilahirkan dari keluarga miskin, tidak menutup kemungkinan di masa depan mereka menjadi orang-orang yang berhasil dan bernilai. Jadi saat ini, “Meski Miskin Seorang Yang Berilmu Akan Tetap Berharga”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H