Mohon tunggu...
Dwi Ciptasari
Dwi Ciptasari Mohon Tunggu... Guru - penulis pemula

Lakukan yang terbaik dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Blended Learning Menjadi Strategi Belajar di Masa Pandemi

14 Juni 2021   15:00 Diperbarui: 14 Juni 2021   14:58 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi covid 19 menyebabkan terjadinya kendala dalam penyampaian materi pembelajaran dari guru kepada siswa. Pembelajaran yang setiap hari dilakukan di dalam kelas, tiba-tiba mengalami perubahan. Permbelajaran terbatas antara ruang dan waktu. 

Pembelajaran di lakukan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Terbatasnya transfer ilmu menyebabkan keresahan guru dan wali murid. Perubahan pola belajar yang begitu cepat membuat guru menjadi kewalahan. Terutama guru yang kurang menguasai teknologi. Siswapun menggunakan kesempatan selama lockdown untuk bermain dengan temannya. 

Pembelajaran tidak dapat dilakukan seperti biasa di dalam kelas, jika menggunakan sistem daringpun, siswa mengalami kendala pada perangkat yang dimilikinya, seperti handpond ataupun leptop, terlebih lagi tidak semua sekolah berada di pusat kota yang memiliki jaringan internet yang baik, siswa yang berada di perkotaan pun memiliki kendala karena adanya pantauan belajar dari orang tua karena sebagian besar orang tua berkarir.

 Hal itu menyebabkan muncul berbagai gaya belajar baru dalam dunia pendidikan. Gaya belajar yang marak ditengah pandemi yaitu “Blended Learning”. Blended Learning merupakan perpaduan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dunia maya. 

Pembelajaran tatap muka yang terbatas menjadikan pembelajaran akan berlanjut pada dunia maya, seperti siswa menyimak video pembelajaran, mengirimkan tugas melalui whatsapp, google classroom, ataupun platform lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang terjadinya pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, tujuan pembelajaran yang diharapkanpun diharapkan dapat tercapai. 

Transfer ilmu yang diberikan guru tidak sebatas materi belajar yang terdapat pada buku ajar, namun yang paling adalah pembekan karakter siswa ketika mereka berada di rumah tanpa pantauan orang tua dan di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun