Mohon tunggu...
Nicho Silalahi
Nicho Silalahi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hanya dengan menulislah aku menemukan kebebasan serta kemerdekaan itu. meski kelak aku terpenjara karena tulisanku itu. bagiku mereka hanya mampu mengurung jasadku tapi tak akan pernah mampu memenjarakan pikiranku.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Stop Galian C Pengguna Alat Berat di Sungai Seiular Sumatera Utara

31 Agustus 2012   21:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:04 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stop galian C pengguna alat berat di Sungai Seiular

Walhi Sumatera Utara bersama petani serdang bedagai mengucapkan terima kasih atas kesigapan pemerintah kabupaten Serdang Bedagai dalam merespon keresahan petani terkait dengan kebutuhan supplai air dari irigasi untuk  lahan pertanian petani. Jika pada saat itu padi yang sedang memasuki masa berbuah tergangu kebutuhan airnya maka dapat dipastikan akan terjadi gagal panen. Apakah upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten Serdang Bedagai tersebut sudah mencabut akar masalah utama yang terjadi disana? Menurut Walhi Sumatera Utara sepertinya upaya tersebut belum dapat dikatakan tuntas sebab aktifitas penambang galian C yang mengunakan alat berat di sungai Seiular masih terjadi.

Walhi Sumatera Utara khawatir akibat dari penambang galian C yang menggunakan alat berat dapat memicu konflik. Konflik antar sesama petani karena rebutan air, konflik petani versus penambang galian C yang menggunakan alat berat akan terjadi. Pada saat memasuki musim tanam nanti sudah dapat dipastikan bahwa kebutuhan akan air untuk mengairi lahan persawahan akan meningkat. Pada saat supply dari alam berupa air hujan tidak mencukupi maka supply air dari sarana irigasi merupakan penyelamatan aktifitas pertanian mereka. Masarakat Ujungrambung, Cilepan dan beberapa desa yang dilalui oleh irigasi sangat tergantung sekali dengan stabilitas supply air irigasi.

Menurut Walhi Sumatera Utara, bukan tidak mungkin keberadaan bupati dua priode  H.T.Erry Nuradi akan dikenang menjadi pahlwan khususnya bagi para petani dikabupaten Serdang Bedagai pada saat mampu menyelesaikan akar masalah yang terjadi. Kalau akar masalah tersebut tidak dapat diselesaikan hingga masa akhir periode kepemimpinnya maka torehan-torehan prestasi yang pernah diukirnya terasa belum lengkap.

Jika kebutuhan air petani selalu tergangu maka minat bertani akan menurun, produksi beras menurun, alih fungsi lahan akan terjadi maka apa yang diramalkan oleh badan  organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) bahwa krisis pangan seperi yang terjadi pada tahun 2007/2008 akan terulang ditahun 2012/2013 ini benar adanya. Jika ini terjadi maka apa yang dimimpikan oleh Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan agar target untuk mencapai 10 juta ton beras menjadi keharusan akan menjadi mimpi belaka.

Keberadaan Sungai Seiular yang merupakan pembatas antaar dua kabupaten yakni Kabupaten Deliserdang dan kabupaten Serdang Bedagai. Dalam hal kewengan pemberian izin untuk UKL dan UPL serta Amdal galian C yang menggunakan alat berat tentunya melibatkan BLH Provinsi. Walhi Sumatera Utara telah berkoordinasi dengan BLH Provinsi Sumatera Utara terkait korporasi yang beraktifitas diwilayah Seiular tersebut.

Data-data yang dilacak Walhi Sumatera Utara tentang korporasi-korporasi galian C yang menggunakan alat berat tidak dapat disampaikan oleh BLH Provinsi karena sedang menghadapi serangan rayap. Terkait dengan jawaban tersebut Walhi Sumatera Utara sangat menyayangkan sekali kenapa dokumen penting dan strategis yang seyogyanya dijaga dengan penuh kehati-hatian tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun