Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Trump Setengah Tiang atau Setengah Hati

29 Agustus 2018   16:03 Diperbarui: 30 Agustus 2018   15:19 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik ini berkebalikan 180 derajad dari politik lama AS, seperti kudeta dan politik adu-domba dan politik bantai 1965, dan juga setelah itu sebagaimana dituliskan sangat lengkap dalam buku John Perkins "Connfessions of an Economic Hit Man", dimana AS terus menerus mengganggu dan mengkadali Indonesia untuk mengeruk duitnya/SDAnya. John Perkins sendiri adalah anggota yang paling aktif dan giat dari EHM itu dan yang bekerja khusus untuk ditugaskan di Indonesia tahun 70an. 

Dia sendiri dimodali dengan 'power, sex, money' menurut pengakuannya. Pada tahun 2016 sebelum Trump berkuasa, John Perkins lebih melengkap atau memperbaharui ide-idenya dalam bukunya yang baru dengan judul 'The New Confessions of An Economic Hit Man'. 

Beberapa nasihat untuk mengatasi pengaruh buruk dari system ekonomi itu diutarakannya juga dalam ceramahnya yang terakhir. Lihat disini:

https://www.youtube.com/watch?v=btF6nKHo2i0

dan juga disini:

youtube

"Trump is providing a wakeup call for Americans. We have been lethargic and allowed our country to continue with policies that hurt people and destroy environments around the world for far too long." kata John Perkins dalam FBnya tahun lalu begitu Tump masuk ke Gedung Putih. John Perkins sangat melihat arti penting internet dan keterbukaan sebagai penyelamat demokrasi dan kemanusiaan. 

Trump dianggap oleh John Perkins sebagai "wakeup call" bagi penduduk dunia yang sudah lama "lethargic . . . for far too long". Berlainan dengan McCain yang sampai akhir hidupnya mati-matian membela dan mempertahankan NWO dan mati-matian menentang Trump dalam 'wakeup' politiknya. Jadi bendera 'setengah tiang' atau 'setengah hati' di Gedung Putih kemarin pagi Senin 27/8 memang bisa dipahami dari segi way of thinking dan politik presiden Trump.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun