Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Cawapres Jokowi?

6 April 2018   22:34 Diperbarui: 17 April 2018   14:22 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diam-diam melakukan pertemuan empat mata dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Hotel Grand Hyatt (6/4)", merdeka com.

Pertemuan seorang menteri kabinet Jokowi dengan Prabowo sebagai bos grup oposisi pemerintah . . . wow. . . bisa banyak tafsiran apa maksudnya. Tetapi satu yang jelas ialah pastilah untuk kepentingan pemerintah.

 Apa kepentingannya?

Pertama untuk memastikan sukses pilpres supaya Jokowi terpilih kembali. Walaupun sudah hampir pasti bisa dipastikan bahwa Jokowi akan memenangkan pilpres kali ini, tetapi tidak salahnya kalau dibikin lebih pasti lagi.

Yang berani menantang petahana saat ini hanya satu, yaitu GN. Tetapi bisa tidaknya tergantung dukungan PKS dan Gerindra. Dan dukungan kedua partai ini hampir 100% ditentukan oleh ketum Prabowo. Pilihan yang ada bagi Prabowo sendiri kalau tidak mau nyapres ialah: jadi cawapres GN atau jadi cawapres Jokowi, atau mundur dari perpolitikan kalau tidak mau nyapres atau nyawapres.

Pak Luhut tentu bisa juga sudah melihat dilema maupun kesempatan bagi Pak Prabowo, dan menemuinya di Hyatt hari ini. Kalau Prabowo bisa diyakinkan jadi cawapres Jokowi, dan menang . . . wow . . . wapres Prabowo punya kemungkinan besar jadi presiden sebagai pewaris Jokowi pada pilpres berikutnya, walaupun lewat pertandingan juga tentunya. Ini tentu jadi daya tarik yang sangat menggiurkan bagi Prabowo.

Bagi Luhut 2024, juga punya harapan bisa jadi cawapres? Tentu.

Pertemuan di Hyat karena keduanya punya sejarah yang sama "karena pernah sama-sama di tentara bareng-bareng, di Kopassus, dulu juga pernah punya bisnis bareng", kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade. Bagi Prabowo dan Luhut tentu bukan sejarah lama itu yang penting . . tetapi kedepan bisa nyapres dan nyawapres . . . juga bisa dipasang sebagai cita-cita masa depan he he he . . . 

Dengan rencana ini kalau berjalan, dari pihak Gerindra sebagai oposisi selama ini, pasti banyak juga yang gundah dan gelisah kalau ketumnya 'menyerahkan diri' kepada pemerintah. Ini terlihat juga dari ucapan Andre Rosiade bilang: "Dan kami meyakinkan partai Gerindra pertemuan itu tidak akan merubah rencana pencalonan pak Prabowo menjadi calon presiden 2019,". Kelihatannya memang berat juga bagi Prabowo untuk menerima tawaran yang menggiurkan itu.

Selamat dan sukses Bapak-Bapak bisa aktif memeriahkan pesta demokrasi negeri ini. Manfaatkan 'Kontradiksi sebagai tenaga penggerak perubahan dan perkembangan'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun