"Ke pajak dulu kau sana beli beras!"
Barangkali masyarakat Medan tidak asing dengan tuturan tersebut, karena merupakan bahasa sehari-hari untuk berkomunikasi. Medan memiliki ciri khas identik serupa daerah Nusantara lainnya, termasuk logat bicara. Kerap kali menggunakan nada tinggi dalam berbicara menjadikan Medan dikenal sebagai kota dengan logat yang kasar.
Keberagaman juga berlaku pada pemaknaan kosa kata yang dipakai. Terdapat beberapa kata dengan pengucapan yang sama dalam bahasa Indonesia, tetapi makna yang  berbeda pada bahasa Medan. Perbedaan ini kadang menghadirkan kesalahpahaman saat terjadi komunikasi dua arah antara penutur Medan asli dan pendatang.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut rangkuman kosa kata bahasa Medan yang pelafalannya sama dengan bahasa Indonesia namun beda makna.
1. Kereta
Kata kereta dalam bahasa Indonesia biasanya merujuk pada kereta api. Namun, dalam bahasa Medan kereta berarti sepeda motor. Contoh kalimat: "Kau jemputkan dulu aku pake kereta si Andri."
2. Pasar
Saat mendengar kata pasar kebanyakan orang langsung mengacu pada tempat belanja untuk memasok kebutuhan sehari-hari. Sangat berbanding terbalik dengan bahasa Medan yang mengartikan pasar sebagai jalan raya. Contoh kalimat: "Jangan main-main di pasar kau, banyak kereta!"
3. Pajak
Jika pasar dalam bahasa Medan berarti jalan raya, maka pasar sesungguhnya (tempat berbelanja kebutuhan) disebut sebagai pajak. Contoh kalimat: "Beli dulu gula di pajak sana dek!"
4. Selop