Mohon tunggu...
IDA NURSANTI
IDA NURSANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis, Membaca dan lainya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakkan Literasi Sekolah Meningkatkan Mutu Pendidikan

25 Oktober 2023   11:00 Diperbarui: 25 Oktober 2023   11:05 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Ilmu pengetahuan membawa kepada kemajuan suatu bangsa. Meleknya  Pedidikan yang di terapkan di sekolah jalan untuk meningkatkan mutu . Salah satu upaya yang di lakukan dengan meningkatkan Gerakkan literasi Sekolah. Di dalam dunia Pendidikan Literasi sangat di butuhkan. Bisa di katakan tampa literasi ilmu pengetahuan tidak akan kita dapatkan, Karena,di dalam  cakupan  literasi ada gerakkan membaca, menulis bahkan dengan perkembangan teknologi dan media saat ini, menuntut kemampuan yang terintegrasi, dengan fokus kepada aspek kreativitas, kemampuan komunikasi, kemampuan berpikir kritis, dan satu hal yang penting adalah kemampuan untuk menggunakan media secara aman.

                  Dengan Gerakkan Literasi Sekolah peserta didik akan mengembangkan daya pikir yang hasilnya sangat luar biasa. Karena tujuan Umum Gerakan Literasi Sekolah menumbuh kembangkan insan serta ekosistem pendidikan  agar menjadi pembelajar sepanjang hayat melalui gerakan literasi sekolah. Tujuan Khusus Gerakan Literasi Sekolah menumbuh kembangkan budi pekerti, membangun ekosistem literasi sekolah, menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar (learning organization) mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge  management), dan menjaga keberlanjutan budaya literasi.  Sasaran Gerakan Literasi Sekolah adalah seluruh warga sekolah ( peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan ) terutama peserta didik. Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2017  tentang Gerakan Literasi Sekolah.

                 Oleh karena itu pemerintah menitik beratkan agar di setiap sekolah meningkatkan gerakkan literasi yang tidak hanya dengan  rak buku yang indah,  buku di pajang di pojo baca hanya sebagai hiasan kelas dan sekedar membaca. Melahirkan Suatu usaha membaca mengubah pola pikir bahwa membaca itu tidak hanya mengeja perlu diremajakan. Membaca adalah proses menginternalisasi ilmu dan pengetahuan dari bacaan. Membaca adalah investasi masa depan. Persis seperti pada hasil penelitian David Mc Clelland yang menyebutkan bahwa membaca memengaruhi kemajuan, bahkan memicu kemajuan sebuah bangsa

                  Dengan membaca mempengaruhi kemajuan pendidikan,  maka dengan berbagai cara dilakukan. Kegiatan  Literasi Sekolah harus di programkan dengan sedemikan rupa sehingga terintrigritas dengan kegiatan  sekolah.yang harus di biasakan pada setiap hari oleh peserta didik dan warga sekolah. Seperti kegiatan  sekali dalam satu minggu peserta didik secara bergiliran setiap kelas membiasaan menampilkan  Syarhil Qur,an, Pembiasaan Literasi Aksi, Pembiasaan Enggris Day hasil akhir mengadakan perlombaan  pada setiap program pembiasaan. Tujuan kegiatan tersebut tidak terlepas dari Gerakan Literasi sekolah Untuk menumbuhkan kesadaran peserta didik agar membiasakan membaca, menumbuhkan sikap penting terhadap kelancaran membaca . serta mengembangkan bakat, minat. Kreativitas pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri peserta didik secara menyeluruh. Sikap ini hanya akan tumbuh jika dilakukan serangkaian proses kegiatan kepada peserta didik yang meliputi pengamatan, penilaian serta pertumbuhan rasa memiliki keterlibatan peserta didik dalam segala kegiatan aktivitas seni di luar pembelajaran di dalam kelas.

             Dengan demikian, gerakan literasi di sekolah harus dipahami sebagai investasi masa depan. Karena hasilnya saat ini belum memadai, bukan berarti kita harus berhenti di tengah jalan. Kolaborasi antara pemangku kebijakan harus makin kuat dan teguh. Lebih dari itu, kualitas pendampingan bagi siswa pada saat mengikuti program literasi juga menjadi sangat penting. Pendamping harus meminta siswa agar mampu menginternalisasi nila-nilai yang terdapat dalam bacaan. Paradigma kita pun harus dikoreksi terkait dengan pemaknaan terhadap literasi. Literasi bukan hanya soal mengeja, melainkan juga menyelami ilmu serta merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai nilai-nilai baru yang konstruktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun