PILGUB NTT 2018: BaraJP Dorong Figur Entrepreneur.
Oleh Pelipus Libu Heo
Cerita tentang pengusaha yang penuh perhitungan terutama dalam manajemen waktu dan keuangan sudah biasa didengar oleh publik sehingga banyak pihak menganugerahkan pengusaha dengan sebutan pelit. Bagi seorang pengusaha, keuntungan seribu rupiah sangat berarti sehingga apabila seribu itu diberikan kepada orang lain secara cuma-cuma maka akan merasa rugi. Dalam semenit mesti dapat mengahasilkan uang sehingga tak jarang kita jumpai pengusaha sering kerja lembur, pergi pagi pulang malam bahkan pulang pagi.
Sebutan pelit tidak dibenarkan bagi sebagian besar pengusaha, justru banyak pengusaha milyarder menjadi dermawan karena kepekaan sosial mereka terhadap kondisi masyarakat Indonesia yang perlu ditolong dan dilayani oleh karena keterbatasan ekonomi dan pendidikan. Mereka adalah bos Microsoft, Bill Gates. Milyarder dunia yang memiliki yayasan sosial yakni Bill Gates Foundation dan mendonasi kekayaannya untuk membantu memecahkan persoalan sosial.
Cerita di atas adalah mereka yang secara finansial cukup mampu membantu masyarakat yang ekonomi Lemah. TEMPO.CO, Melansir enam nama pengusaha asal Indonesia yang masuk dalam daftar “48 Pahlawan Dermawan Asia” versi majalah Forbes yang dipublikasi Rabu, 25 Juni 2014 antara lain: Theodore Rachmat, 70 tahun, pendiri Triputra Group yang telah membantu beasiswa 9.800 lebih mahasiswa. Sjakon George Tahija, 62 tahun dan George Santosa Tahija, 56 tahun, komisaris Austindo Group. Pieter Tanuri, 50 tahun, dan Veronica Colondam, 42 tahun, Presiden CEO Multistrada Arah Sarana, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).
Tahir, 62 tahun, pendiri dan ketua Mayapada Group. Dia membujuk delapan taipan Indonesia untuk menyumbang masing-masing US$ 5 juta (sekitar Rp 61 miliar) untuk Indonesia Health Fund yang diluncurkan April lalu. Tujuannya mendapatkan 12 taipan Indonesia lainnya sehingga dapat terkumpul US$ 100 juta (sekitar Rp 1,3 triliun) untuk memerangi tuberkulosis (TBC) dan program keluarga berencana.
Pada peluncuran itu, pendiri Microsoft Bill Gates datang ke Jakarta dan mengatakan Bill & Melinda Gates Foundation akan memperluas dana hingga US$ 200 juta. Tahir memulai donasi tahun 2013 saat dia dan Gates masing-masing berjanji untuk memberikan US$ 100 dalam yayasan terpisah, Global Health Fund untuk memberantas polio, malaria, HIV dan penyakit lain. Dia menandatangani Giving Pledge pada Desember 2013. Tahir adalah pemilik saham mayoritas Wahana Mediatama, penerbit Forbes Indonesia.
Tahir sukses dengan prinsip kerja jujur dan integtritas, ketika memberi maka disitu muncul rasa syukur. Mantan Presiden Direktur Panin Bank itu pernah memberikan donasi kepada Jokowi sebesar 6 (enam) milyard rupiah. Uang itu diberikan untuk mendukung Jokowi memenangkan Guberbur DKI Jakarta karena dianggap mampu memperbaiki sistem birokrasi dan menghapus Korupsi di Indonesia dengan 3 syarat mutlak. Sistem diperbaiki, media dibuka, kesejahteraan ditingkatkan.
Itulah Kilas balik para pengusaha dalam membangun bumi pertiwi, nusantara dan Indonesia yang kita banggakan dengan sejuta cara. Ada yang tak langsung atau dengan mendukung orang lain dan ada yang terjun langsung untuk merubah sistem birokrasi yang kental KKN. Mereka mendorong dan mendukung figur pengusaha, figur Ekonom atau Bankir serta figur dari profesi lain yang memiliki pemikiran inovasi dan kepekaan sosial untuk menjadi pemimpin publik.
Mereview majunya Joko Widodo sebagai walikota Solo dilatarbelakangi figur pengusaha sukses dibidang meubel, figur fenomenal, inovasi dan memiliki hati dalam melayani serta tidak terikat oleh partai Politik. Berkat kegigihannya memimpin kota Solo mengantarkan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta. Kepemimpinannya dinilai memiliki andil besar terhadap perubahan kota Jakarta bahkan belum genap satu periode kepemimpinan membuat sejumlah elemen publik bersatu mendorong Jokowi untuk maju memimpin Indonesia menjadi presiden ke 7.