Berawal dari keinginan untuk berwisata budaya, saya dan dua orang teman mencari-cari informasi dari internet kira-kira wisata budaya apa yang dekat dengan Bogor. setelah mencari-cari dan menimbang-nimbang, kami pun memutuskan untuk mengunjungi Situs Megalitik yang berada di Cianjur, Jawa Barat. walau tidak tau jalan dan akses menuju ke situs tersebut kami tetap berangkat. ah bisa tanya-tanya orang Cianjur nanti pikir kami. setelah sampai di Cianjur, kami mulai bertanya-tanya ke siapa saja yang kami temui di jalan. mulai dari siswa SMA, penjual nasi padang, ibu-ibu yang gendong anak, bapak-bapak nongkrong di jalan, sampai ke bengkel motor. ya, alhasil informasi yang kami peroleh berbeda-beda dan membingungkan. kamipun sampai nyasar ke Kecamatan Campaka yang sangat jauh dari lokasi situs. hhmmm... akhirnya setelah 5 jam mutar-mutar di Cianjur kami sampai juga di lokasi. tidak berhenti sampai disitu, untuk mencapat situsnya kami harus menapaki jalan setapak yang kemiringannya lebih dari 60 derajat. waaa peluh keringat pun mulai membasahi baju kami. dengan ditemani bapak penjaga situs, kami diajak berkeliling lokasi dan mendapat penjelasan tentang situs tersebut. menurut pengamatan saya, situs tersebut letaknya di puncak bukit dengan batu-batu situs yang berserakan. ada lima tingkatan situs yang bila dilihat dari titik tertinggi terlihat seperti hamparan batu yang luas. batunya relatif seragam berbentuk balok segilima.yang sangat menarik, ada batu yang bila digetok bisa menimbulkan bunyi nyaring. menurut pak penjaga, situs tersebut dulunya berbentuk mirip candi dan pernah digunakan oleh prabu Siliwangi sebagai tempat persinggahan. namun, dari penelitian mahasiswa arkeologi yang rutin datang kesana, batu tersebut umurnya lebih tua dibanding masa prabu Siliwangi. kira-kira 2000 tahun yang lalu. jadi kemungkinan prabu Siliwangi memanfaatkan bangunan yang telah ada sebelumnya. [caption id="attachment_75773" align="alignnone" width="300" caption="Situs Megalitik Cianjur"][/caption] ada hal yang berbeda yang saya rasakan saat berwisata budaya seperti ini. tidak hanya sekedar berwisata tapi saya bisa mendapat pengetahuan baru. saya jadi berfikir, bagaimana bisa batu-batu tersebut berada di sana di puncak bukit, berbentuk seragam. hingga, apa maksud pembangunannya. hhmm.. "disini banyak yang sering datang neng, ada mahasiswa arkeologi, ada yang liat-liat sampai ada yang bawa sesajen", cerita bapak penjaga "ooo", jawab kami serempak [caption id="attachment_75776" align="alignnone" width="300" caption="susunan batu seperti tempat tidur"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H