Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Orangtua Sudah Tidak Bisa Menolak Permintaan Pulsa Internet Anaknya

26 Mei 2020   10:13 Diperbarui: 26 Mei 2020   10:11 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perhatikan jam permintaan pulsa anak-anak. (tangkapan layar Whats App pribadi)

Saya pedagang pulsa. Jadi hafal betul berapa alokasi dana teman-teman kantor dan tetangga untuk pembelian pulsa reguler dan pulsa internet. Karena sudah rutinitas bulanan, saya juga jadi tahu nomor-nomor handphone (HP) yang harus diisi pulsa.

Selain nomor HP pribadi masing-masing pembeli, saya juga memiliki nomor HP orangtua mereka. Nomor HP istrinya, nomor HP suaminya, dan tentu saja nomor HP anak-anak mereka.

Pembelian pulsa mereka, untuk pribadi, istrinya, suaminya dan orangtuanya, tiap bulannya sangat flat. Biayanya ya segitu-gitu saja. Nah yang beda, biaya pembelian pulsa untuk anak-anak mereka. Nominalnya selalu lebih tinggi.

Mengapa biaya pembelian pulsa untuk anak-anak selalu lebih tinggi? Ini jadi bahasan yang sangat menarik. Saya menangkap, teman kantor dan tetangga rumah, cenderung tidak mengerem pengeluaran uang untuk pembelian pulsa konsumsi anak-anaknya.

Ada istilah, permintaan yang tidak bisa ditolak, yakni ketika anak merajuk minta dibelikan pulsa. Ketika di awal bulan sudah diisi pulsa paket internet, kemudian baru dua minggu si anak minta dibelikan pulsa paket internet lagi, rata-rata orangtua tidak bisa menolak.

Saking tidak bisa mencegah keinginan anaknya, teman-teman kantor kadang menyuruh anak mereka kontak langsung ke nomor saya untuk membeli pulsa. Luar biasa lagi, permintaan pulsa internet dari anak-anak teman kantor, bukan saja jeda waktunya yang sangat pendek. Misalnya, baru seminggu diisi, sudah minta dikirim lagi. Tapi ada gejala yang kira-kira pantas disebut apa ya, kalau minta pulsa internet saat malam sudah larut atau bahkan pada dini hari.

Pernah saya tanyakan kepada teman-teman kantor, mengapa sampai anak-anaknya membeli pulsa internet kepada saya pada malam hari bahkan dini hari? Sudah begitu parahkah, kecanduan anak-anak terhadap HP/gawai hingga tidak mengenal waktu, hanya untuk membeli pulsa internet?

Mau tahu jawaban dari teman-teman kantor saya? "Sudah layani saja kalau anak saya minta pulsa internet. Nanti gampang dibayar," begitu rata-rata jawaban dari teman-teman kantor. Sangat mengejutkan kan?

Sudah permisif

Artinya, sudah tidak ada kontrol lagi dari orangtua terhadap penggunaan gawai anak-anaknya. Ada kecenderungan anak-anaknya dibebaskan mengakses internet lewat gawai yang dimilikinya. Bukan sekadar membebaskan tapi ada rasa mendukung dengan tidak mempermasalahkan biaya yang dikeluarkan untuk membeli pulsa internet.

Selain jawaban yang tidak mempermasalahkan alokasi dana yang cukup besar untuk pembelian pulsa internet, sebagian orangtua kini sudah permisif jika anak-anaknya cuma memanfaatkan gawai untuk sekadar main game online. Ada pergeseran pemikiran dari orangtua, jika dulu merasa khawatir anak-anaknya kecanduan gawai, kini justru merasa aman jika anak-anaknya asyik main game online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun