wisata Linggarjati, pasti yang terbayang pemandangan alam di bawah kaki Gunung Ciremai. Memang di sana ada objek wisata yang menjual potensi alam pegunungan. Lengkap dengan berbagai wahana permainan, termasuk kolam renang.
ObjekBiasanya objek wisata Linggarjati di Desa Linggajati Kabupaten Kuningan tiap pekan selalu ramai pengunjung. Apalagi kalau musim liburan Lebaran, masyarakat dari Cirebon, Majalengka, dan Indramayu berbondong-bondong ke sana.Â
Sudah dipastikan, lalu lintas macet. Biasanya Cirebon-Linggajati cukup 30 menit, kalau musim libur Lebaran bisa berjam-jam.
Namun wisatawan yang berkunjung ke Desa Linggajati, kadang hanya terfokus pada objek wisata alam Linggarjati. Padahal di Desa Linggajati juga ada objek wisata edukasi dan sejarah, berupa Gedung Perjanjian Linggarjati. Gedung tersebut menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan.
Sejarah Gedung Perjanjian Linggarjati, sama rumitnya dengan perebutan kekuasaan/kedaulatan di Bumi Pertiwi. Tidak hanya namanya saja yang beberapa kali berubah, tapi kepemilikannya pun seringkali berpindah tangan. Demikian juga dengan fungsinya, beberapa kali berubah.
Lokasi Gedung Perjanjian Linggarjati sebenarnya tidak terlalu sulit untuk didatangi. Pengunjung dari arah Cirebon, bisa mengikuti jalan ke arah objek wisata alam Linggarjati.Â
Sebelum sampai ke objek wisata alam Linggarjati ada pertigaan jalan, pengunjung langsung ambil arah belok kiri dan jalan menanjak. Sekitar 500 meter dari pertigaan itu bisa dijumpai Gedung Perjanjian Linggarjati.
Gedung tersebut menjadi terkenal karena di sana pernah digelar perundingan antara delegasi Indonesia dan perwakilan Belanda. Delegasi Indonesia yang dipimpin Sutan Sjahrir mendesak Belanda agar segera menyerahkan kedaulatan kepada bangsa Indonesia.Â
Sementara perwakilan Belanda yang diketuai Prof.DR.Ir. Schermerhorn, masih enggan mengakui kemerdekaan Indonesia. Perundingan itu menjadi sorotan dunia, yang membuat Desa Linggajati dan gedung pertemuan itu mendadak kesohor.