Tiba di atas puncak bukit, mereka beristirahat di lokasi tersebut yang sudah tersedia tempat duduk, dan beberapa bangunan gazebo. Sarana yang ada di atas bukit itu dibangun oleh masyarakat setempat. Pengunjung yang datang di sana dipungut biaya Rp 5.000,00.
Namun pengunjung merasa tidak terbebani dengan biaya Rp 5.000,00. Karena selain bisa istirahat di sarana yang ada, juga mereka bisa tersenyum menikmati pemandangan yang indah. Akhirnya berkembang cerita baru, kalau mau tersenyum di atas bukit yang indah harus bayar dulu Rp 5.000,00. Cerita berikuntya, Bukit Manyasal jadi berubah nama menjadi Bukit Senyum Lima Ribu.
Pengunjung yang tiba di atas Bukit Manyasal atau Bukit Senyum Lima Ribu, tidak hanya menikmati pemandanan khas hutan dan perbukitan. Dari ketinggian tersebut, juga bisa melihat dengan jelas indahnya Teluk Jailolo. Laut yang luas dan membiru makin membuat pengunjung tersenyum puas.
Agak jauh sedikit lagi, terlihat wujud Gunung Tugu Aer. Gunung tersebut sangat mencolok karena lokasinya berdekatan dengan Teluk Jailolo. Warga setempat ada juga yang menyebut gunung tersebut dengan nama Gunung Jailolo. Lengkap sudah kenikmatan yang dirasakan pengunjung, bisa melihat kawasan hutan, teluk, hingga gunung.
Sayangnya, lokasi wisata ini belum tergarap optimal. Jadi baru dikenal oleh masyarakat setempat. Pemerintah setempat mestinya, membuat paket-paket kunjungan wisata yang memasukan Bukit Senyum Lima Ribu sebagai salah satu destinasinya. Kompasianer bagaimana? Ada yang mau tersenyum di atas bukit tersebut?(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H