Kuningan memiliki hawa yang sejuk. Kondisi itulah yang dijual pemerintah daerah setempat untuk menarik kunjungan wisatawan.
Sebagai daerah yang ada di dataran tinggi KabupatenKuningan juga punya keunggulan wisata alam. Berada di bawah kaki Gunung Ciremai, sekarang kuningan membangun sejumlah desa wisata. Masing-masing desa wisata itu punya andalan yang berbeda.
Uniknya di Desa Peusing, Kecamatan Jalaksana dibuat curug (air terjun) buatan. Berbeda dengan desa lainnya yang memiliki air terjun alami, curug yang ada di Desa Peusing merupakan hasil membendung alur sungai. Kini air terjun yang ada di Desa Peusing dikenal dengan nama Curug Sidomba.
Namanya agak aneh dan mirip jenis binatang. Ternyata penamaan Curug Sidomba memang ada keterkaitan dengan nama binatang domba. Di kawasan Curug Sidomba banyak ditemukan domba. Beberapa domba yang ada di sana, kemudian dikandangkan dan jadi salah satu tontonan bagi wisatawan.
Sebelum ditata menjadi objek wisata yang menarik, lokasi Curug Sidomba dulunya dikenal sebagai tempat penggembalaan domba. Masyarakat setempat menggiring sejumlah domba untuk mencari makan di tempat tersebut.
Untuk mencapai lokasi Curug Sidomba tidak terlalu sulit. Kalau wisatawan datang dari arah Kota Cirebon, harus melewati melihat ke sisi kanan. Nanti ditemukan pelang penunjuk arah ke lokasi Curug Sidomba. Sementara wisatawan yang datang dari pusat Kota Kuningan, pelang penunjuk arah itu ada di sisi kiri jalan.
Jalan menuju ke lokasi Curug Sidomba relatif kecil. Namun kendaraan roda empat bisa masuk dari dua arah. Dari Jalan Raya Cirebon-Kuningan, perjalanan ke arah Curug Sidomba akan menanjak terus. Bahkan mendekati kawasan Curug Sidomba, kendaraan wisatawan perlu memasukan gigi kecil, karena ada tanjakan cukup curam.
Dari tempat parkir kendaraan, wisatawan harus jalan kaki area utama Curug Sidomba. Namun sebelum langsung ke lokasi curug, wisatawan yang membawa anak-anak bisa menikmati wisata flyng fox. Nah, flyng fox yang ada di sana, ketinggiannya cukup menguji nyali.