Burung merpati di Kota Mekah juga, tidak dipelihara secara resmi. Sejak zaman dulu sudah hidup bebas. Para burung bisa bertahan hidup, karena ada aturan yang cukup keras untuk melindunginya. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melarang perburuan burung merpati.
Barang siapa yang diketahui menyebabkan kematian burung merpati akan dikenakan denda (dam) dengan membayar satu ekor kambing sebagai gantinya. Jadi tidak warga yang usil, atau nekat membunuh burung merpati. Burung-burung itu dipercaya membawa keberkahan, sehingga warga turut menjaga kelestariannya.
Burung merpati di sana juga seperti mendapat hak istimewa. Boleh tinggal di mana saja tanpa harus khawatir terusir oleh warga. Walau bisa menempati semua lokasi, namun tidak terlihat kotoran burung yang sering menimbulkan bau kurang sedap. Ini sebabkan ada petugas khusus, yang selalu siap membersihkan kotoran merpati, termasuk di area Masjidil Haram.
Walau jumlahnya semakin banyak, keberadaan burung merpati di Kota Mekah hingga sekarang tidak pernah mengganggu jemaah yang sedang melaksanakan ibadah umrah dan haji. Burung-burung itu, justru bisa jadi teman bermain jemaah sambil bersantai-santai.
Jadi kalau punya kesempatan berkunjung ke Kota Mekah, jangan lewatkan keliling kota dulu untuk menemui burung merpati. Pasti sangat menyenangkan, karena burung tidak akan terbang dan sudah terbiasa dengan kehadiran orang.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H