Percayalah di luar sana masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Yakinilah juga, kehidupan mereka tidak sebahagia yang kita rasakan selama ini. Lantas, mengapa kita mesti pura-pura tidak tahu dan lebih banyak berfoya-foya.
Lihatlah keluarga Nana (36), yang penyandang tuna netra. Jangankan mendapatkan kerja, untuk melihat keindahan dunia saja dia tidak bisa. Warga RT 02 RW 07 Kebon Kelapa Tengah Kelurahan Kejaksan Kota Cirebon itu, hanya berharap belas kasihan dari tetangga.
Dia sangat bahagia luar biasa kalau ada orang yang memberikan sedekah. Senangnya dia bertambah, saat menerima bantuan, yang nilainya tidak seberapa. Dia sangat bersyukur, bisa menambah umur, ketika ada tangan yang terulur.
Nasib yang sama mendera Nandar (37), warga Jalan Cangkring Tengah nomor 69 Kelurahan Kejaksan Kota Cirebon. Sebagai penyandang tuna netra, Nandar memang agak susah bergerak kemana-mana. sebelum virus corona melanda, Nandar pun sudah terbiasa di rumah.
Dia sangat bersyukur kalau ada tetangga menengok dirinya. Nandar memang butuh bantuan dalam ketidakberdayaan. Ada harapan yang disimpan, jika datang Bulan Ramadan, muncullah berbagai sumbangan. Sesungguhnya dia mengucapkan terimakasih dan ingin langsung bertatapan dengan pemberi bantuan.
Itu baru contoh dua warga yang hidupanya makin menderita, saat pandemi covid-19 belum juga mereda. Masih banyak warga lainnya di Kota Cirebon yang membutuhkan perhatian. Ada tuna wisma yang hidupnya dihabiskan di jalanan. Ada juga para jompo, yang di hari tuanya hidup sendirian. Banyak juga kaum dhuafa yang bertahan hidup dari belas kasihan.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, penyaluran bantuan di Bulan Ramadan tahun ini terkendala kebijakan physical distancing. Berbagai aktivitas, termasuk kegiatan sosial, tidak seleluasa seperti hari biasa, sebelum virus corona melanda.