Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mak Euis Sedih Tidak Kebagian Bansos, Bagaimana Ini Kang Emil?

24 April 2020   08:31 Diperbarui: 24 April 2020   09:25 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mak Euis mengharapkan bansos. (foto: dok. pribadi)

Penyaluran dana bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus bergulir dengan informasi simpang siur. Bansos yang semula dimaksudkan untuk penanganan dampak mewabahnya virus corona di Jabar, justru menimbulkan masalah baru di masyarakat.

Di beberapa wilayah, penyaluran bansos tersebut tidak lancar. Bahkan sempat ramai di media sosial, sejumlah warga menolak bansos tersebut. Penolakan tersebut dengan alasan, bantuan disalurkan secara tidak merata. Penerima bantuan seakan asal tunjuk.

Selain kasus penolakan bansos oleh warga di kawasan Kopo Bandung, warga di beberapa RW juga merasa kecewa. Kalau melihat langsung di lapangan, sebenarnya warga yang tidak mampu dan terdampak masalah covid-19, jumlahnya bisa mencapai belasan dalam satu RW. Sementara bantuan yang digulirkan hanya menyasar satu atau dua orang saja.

Wajar jika kemudian dua warga di RW 8 Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, memilih untuk mengembalikan bantuan tersebut. Penerimaan bantuan tersebut justru nantinya menimbulkan kecemburuan sosial. Dua warga di RW tersebut, khawatir menjadi sasaran kebencian warga lainnya yang tidak kebagian bantuan.

"Abdi ge beban da nyandakna duaan kitu (saya juga beban kalau dapatnya cuma dua). Daripada abdi janten sasaran masyarakat, mending sadayana we ulah kenging lahnya (Daripada saya jadi sasaran warga, lebih baik semuanya saja tidak perlu dapat)," kata seorang warga dalam video yang beredar di media sosial.

Paket sembako sangat berarti bagi Mak Euis. (foto: dok. pribadi)
Paket sembako sangat berarti bagi Mak Euis. (foto: dok. pribadi)
Bisa ditarik kesimpulan, penyaluran bansos dari Pemprov Jabar, telah melahirkan masalah baru. Pertama menimbulkan kekhawatiran pada penerima bantuan tersebut. Kedua memunculkan keresahan kepada masyarakat. Bahkan kini sudah muncul rasa kecemburuan sesama warga.

Rasa kecemburuan itu, walau tidak diungkapkan langsung, terbersit pada diri Mak Euis yang tinggal di RT 02 RW 09 Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Walau penyaluran bansos serupa di wilayah tersebut aman-aman saja, namun beberapa warga termasuk Mak Euis merasa kecewa.

"Iya dengar-dengar yang dapat bantuan di RW ini cuma satu orang. Tidak mengerti bagaimana pemilihannya. Dengar-dengar, semua warga tak mampu didata, cuma siapa yang dapat bantuan, katanya hasil kocokan. Yang dapat cuma Pak Agus," tutur Mak Euis yang di usianya sudah sepuh tapi tinggal di rumah kontrakan.

Menurut Mak Euis, sesama warga tak mampu di wilayahnya, memang sudah mendengar bakal ada penyaluran dana terkait penanganan masalah virus corona. Keruan saja banyak warga yang tak mampu sangat mengharapkan adanya bantuan tersebut.

Saat bantuan itu ditunggu-tunggu, justru kekecewaan yang didapat. Warga juga tidak mengerti mengapa tidak semua yang tak mampu mendapatkan bansos dari Pemprov Jabar.

"Kalau yang Mak Euis dengar, bantuan itu lumayan untuk makan sehari-hari. Isinya ada paket sembako (sembilan bahan pokok) dan uang Rp 150.000,00. Bagi Mak Euis bantuan itu sangat berharga. Cuma Mak Euis tidak mengerti kok sekarang tidak kebagian bansos. Tolong kasih tahu ke Kang Emil (Ridwan Kamil Gubernur Jabar), Mak Euis sangat membutuhkan bantuan," ujar Mak Eus dengan nada sendu.(Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun