Pernahkah jalan-jalan mengendarai motor, tidak jelas tujuannya dan belum mengetahui medan yang akan dilalui? Hati-hati kalau mengalami hal seperti itu, karena lengah sedikit risiko kecelakaan sudah menanti.
Perjalanan tidak jelas tujuan akhirnya, kemana saja rutenya, belum diketahui bagaimana medan jalannya, dikenal oleh komunitas motor sebagai aktivitas blind ride. Memang agenda blind ride jarang dilakukan, tapi itu akan jadi poin penting bagi anggota komunitas motor.
Mereka yang berhasil menaklukan blind ride, boleh dikata level pengalamannya naik satu tingkat. Walau begitu, bagi anggota komunitas motor jangan mengejar kebanggaan semata. Jika ingin terlibat dalam aktivitas blind harus melakukan persiapan yang matang.
Hal yang terpenting, menyiapkan fisik yang prima. Hal ini mengingat perjalanan yang menempuh jarak yang jauh. Kedua medan yang akan dilalui pasti banyak tantangan. Kalau fisik tidak fit, jangan memaksakan diri ikut aktivitas blind ride.
Standar lainnya yang harus diperhatikan, yakni alat kelengkapan berkendara. Pastikan mengenakan helm standar dan memenuhi unsur keselamatan. Mengenakan jaket dengan bahan yang tahan angin, sekaligus tidak tembus air jika hujan. Sarung tangan jangan sampai ketinggalan. Biasakan juga mengenakan pelindung bahu, siku, dan lutut. Biar lebih aman kenakan sepatu yang tinggi hingga menutup di atas mata kaki.
Akhirnya setelah melewati pemeriksaan kesehatan, tercatat ada 60 peserta dari beberapa komunitas motor yang akan menjalani blind ride. Titik kumpul mengambil lokasi di kawawan Bunderan Cibiru Kota Bandung. Perjalanan diawali dengan menyusuri Jalan Raya Cibiru menuju Cileunyi belok kanan dan mengarah ke wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung.
Masalah yang dihadapi peserta blind ride cuma kemacetan dan itu sudah biasa terjadi. Apalagi di kawasan Cileunyi sedang berlangsung proyek Jalan Tol Cisumdawu dan Terminal Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta. Peserta blind ride mulai terpecah-pecah. Kemacetan masih terus ditemui hingga mendekati pabrik garmen Kahatex di Rancaekek.
Selepas itu, perjalanan lancar dan semua peserta sangat menikmati agenda blind ride. Masuk wilayah Nagrek dan mendekati Garut. Cuma peserta justru mengambil jalur jalan menuju Tasikmalaya. Banyak medan jalan yang berkelak-kelok juga diselingi tanjakan dan turunan.
Tiba di pertigaan Jalan Raya Garut-Tasikmayala-Kecamatan Kadipaten, peserta blind ride belok ke kanan. Bangunan yang gampang diingat di wilayah itu, yakni Polsek Kadipaten. Dari sana perjalanan melewati jalan kecil dan tidak ada sinyal telefon seluler. Semua blank.