Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banyak Jalan Ditutup, Tukang Air Bingung Mengantar Pesanan

13 April 2020   12:03 Diperbarui: 13 April 2020   12:17 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mang Asep mengisi air di pusat penampungan untuk dijajakan berkeliling sejumlah perumahan. (foto: dok. pribadi)

"Kalau lagi keliling, terus ada yang minta diisi air, ya saya layani saja dulu. Biasanya ambil yang terdekat. Kalau yang dekat tak ada yang beli, baru melayani warga yang memesan yang rumahnya agak jauh. Pokoknya yang memesan, pasti didatangi dan jangan khawatir tidak dikirim," kata Mang Asep.

Ongkos angkut
Sekarang harga jual air yang dijajakan Mang Asep sudah Rp 2.500,00 per jeriken. Dia mengambil dari pusat penampungan air ledeng dan harus membayar Rp 2.000,00 per jeriken. Artinya Mang Asep dan kawan-kawan punya untung Rp 500,00 per jeriken. Menurut mereka, keuntungan itu, itung-itung ongkos angkut saja.

Sementara Mang Ade menuturkan, saat ini memang banyak yang membutuhkan kiriman air bersih. Masalahnya, para tukang jual air ini makin sulit menjangkau langganannya. Banyak jalan di perumahan ditutup terkait imbauah lock down, dan tukang jual air tidak bisa masuk.

"Muhun, ayeuna mah hese icalan cai (Betul sekarang susah jualan air). Gara-gara virus corona, di mana-mana jalan ditutup. Padahal tadi banyak warga yang pesan air lewat WA. Saya jadi bingung mengirimnya bagaimana?" ujar Mang Ade.

Hal senada diungkapkan Mang Tono, yang berjualan air keliling ke rumah-rumah terdekat dengan penampungan air. Langganan yang agak jauh, sekarang sulit terjangkau karena jalannya ditutup. Bisa juga jalan memutar dengan menggunakan jalan raya, tapi jaraknya tambah jauh dan lumayan melelahkan.

"Selama musim virus corona, jadi banyak pesanan warga yang diabaikan. Susah ngirim airnya. Mau lewat mana juga bingung. Banyak pintung gerbang ditutup dan tertulis lock down. Jadi cuma di sekitaran sini saja, jualan airnya. Risikonya air yang terjual, ya sedikit tidak seperti biasanya," ucap Mang Tono mengeluh.(Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun