Saling menyombongkan diri di kalangan anak motor, kadang bukan hal yang aneh. Apalagi sudah di acara kumpul-kumpul, cerita menyombongkan diri merupakan hal biasa.
Si Adit biasa memulai cerita. Dia bilang di lingkar Nagreg sudah biasa memacu motornya dalam kecepatan 160 km/jam.
"Wah itu belum seberapa. Kalau cuma di lingkar Nagreg saja, saya pernah memacu motor dengan kecepatan 200 km/jam," balas Dido.
Fandi yang dituakan dalam komunitas motor itu, tidak mau kalah. "Kalian ngebut paling di lintasan lurus saja. Pernah tahu nggak, saya tetap ngebut dengan kecepatan 200 km/jam, walau posisi saat itu di belokan," ujarnya.
Terakhir ikut nimbrung, Marcella si cewek yang aktif di komunitas motor. "Loe-loe cuma jago ngomongnya doang. Coba lihat pengalaman gue. Dalam kecepatan 200 km/jam, di lingkar Nagreg, saat belok, gue lepas tangan, nggak pegang kemudi, bisa nggak kalian?" kata Marcella dengan nada bangga.
Keruan saja, Adit, Dido, dan Fandi terheran-heran. Mereka lantas bertanya kepada Marcella. "Kapan kamu melakukannya?"
"Ya waktu dibonceng sama si Fandi. Waktu dia ngebut di belokan, gue lepas tangan, nggak pegang setir," jawab Marcella dengan wajah dingin.
"Dasar sontoloyo!!!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H