Terus-terusan diam di rumah bikin anggaran malah membengkak. Apalagi anak-anak minta menu makanan berbahan baku daging melulu. Padahal harga daging sapi dan daging ayam, harganya lagi lumayan tinggi.
Istri pun harus putar otak, agar anak-anak tetap berselera makan, tapi alokasi dana masaknya minimalis. Dipikirkan juga kali ini, menu masaknya wajib ada sayuran. Pertama biar nggak bosan, kedua menekan serangan kolesterol.
Pilihan menu masakan jatuh pada sayur bodo dage. Istri mendapatkan menu itu setelah belajar kepada orangtuanya. Bahan-bahannya mudah didapatkan, proses pembuatannya gampang, jadi sampai sekarang masih diingat. Soal anggaran yang dibutuhkan, pastinya sangat murah.
Untuk memasak sayur bodo dage, porsi empat orang sekali makan, dibutuhkan sembilan item bahan baku utama. Bahan-bahan yang harus disediakan, yakni daun melinjo (tangkil), dage, cabai hijau, cabai merah, daun salam, Â bawang merah, bawang putih, sereh dan air bekas cucian beras.
Dage pun tidak perlu banyak-banyak, kalau di pedagang ada seukuran batu bata, kita butuhkan sepertiganya saja. Jadi harganya bisa lebih murah, paling Rp 1.500,00.
Kebutuhan cabai hijau cuma empat biji, kalau sekarang beli kira-kira harganya Rp 3.000,00. Apalagi cabai merah yang cuma satu biji, bisa dibeli Rp 500,00. Dua lembar daun salam dan setangkai sereh tidak lebih dari Rp 1.000,00. Terakhir lima siung bawang merah dan tiga (bisa juga cukup dua) siung bawang putih paling Rp 5.000,00.
Total anggaran yang disiapkan untuk membuat sayur bodo dage porsi empat orang, ternyata cukup Rp 13.000,00. Soalnya kalau bahan air bekas cucian beras bisa didapatkan secara gratis. Nah, kalau bahan-bahan yang sudah terbeli itu ada di dapur, tinggal memulai saja proses memasaknya.
Pertama cuci bersi dau melinjo. Potong dage ukuran kecil-kecil. Bisa juga cukup diremukan saja. Iris bawang hijau dan bawang merah, biar kelihatan cantik dipotong miring saja. Bawang merah dan bawang putih, kupas dulu kulitnya baru diiris tipis-tipis. Daun salam dan sereh cukup dicuci bersih saja.
Siapkan air bekas cucian beras di panci ukuran sedang. Kalau bisa, air itu jangan hasil cucian beras yang pertama. Tapi yang kita gunakan air cucian beras yang kedua. Maksudnya, kalau yang pertama khawatir masih ada kotorannya.Â