Makanan tradisional di Indonesia kadang dibuat tidak hanya memperhatikan kepentingan perut. Beberapa kuliner khas itu, sering kali pembuatannya dibarengi makna filosofi. Jadi, saat kita menyantapnya, kita diingatkan akan hal-hal yang baik.
Seperti makanan tradisional bubur lolos. Kue yang sekarang mudah ditemukan di kios jajanan Kota Bandung dan Cirebon itu, awal pembuatannya menyatu dengan ritual "tujuh bulanan".Â
Saat seorang ibu mengandung dan usia janinnya memasuki tujuh bulan, biasanya dilakukan ritual dan salah satu syarat tak tertulisnya membuat kue bubur lolos.
Orangtua zaman dulu menyebutkan, dengan membuat bubur lolos, ibu yang mengandung tersebut nantinya akan dimudahkan saat proses melahirkan.Â
Pencomotan kata lolos itu sendiri bisa dikaitkan dengan lulus atau lancar. Proses bayi yang akan dilahirkan tidak mengalami hambatan. Lolos (keluar) dari kandungan dan selamat.
Walau disebut bubur, kue bubur lolos sama sekali jauh berbeda dengan bubur merah, bubur putih, bubur kacang, apalagi bubur sop ayam. Maka, penyajiannya pun sangat jauh berbeda.Â
Kalau macam-macam bubur bisa dihidangkan dalam mangkok dan piring, bubur lolos justru dikemas dalam daun pisang. Hal itu juga yang menjadi ciri khas bubur lolos.
Selain pengemasannya yang berbeda, secara tekstur pun bubur lolos tidak ada kemiripan dengan jenis bubur lainnya. Bubur lolos sama sekali tidak cair, tidak juga padat. Tekstur bubur lolos cenderung kenyal dan sedikit licin. Perpaduan kenyal dan licin itu yang membuat nikmat di tenggorokan.
"Mungkin sesuai dengan namanya yang ada embel-embel lolos, maka waktu masuk tenggorokan terasa geleser. Tidak perlu capek-capek juga untuk mengunyahnya. Terus, karena tidak cepat mengenyangkan, saya sampai lupa sudah habis berapa," kata Endang yang mengaku penggemar bubur lolos.
Secara umum, bubur lolos mengenal dua rasa, yakni manis dan asing. Namunsekarang yang banyak diperjualbelikan di pasar atau warung/kios jajanan, bubur lolos berasa manis. Kecuali yang dibuat untuk ritual tujuh bulanan, selalu tersedia rasa manis dan asin.