Salah satu jalan yang sering ditutup di Kota Bandung, yakni Jalan Asia Afrika. Jalan yang terletak di jantung Kota Bandung itu, sering dijadikan berbagai event, sehingga lalu lintas harus dialihkan.
Event-event yang membuat Jalan Asia Afrika ditutup, di antaranya festival seni budaya, pergelaran kuliner, hingga dijadikan tempat start dan finis kegiatan olah raga.
Tidak sebatas itu Jalan Asia Afrika ditutup. Agenda rutin semacam car free day dan car free night, membuat pemilik kendaraan tidak bisa melintas jalan tersebut.
Skala yang lebih besar, semacam pelantikan gubernur, pelantikan anggota DPRD yang menggunakan fasilitas Gedung Merdeka, kembali membuat Jalan Asia Afrika ditutup.
Keruan untuk kegiatan Konferensi Asia Afrika, jangan harap pemilik motor dan mobil bisa melintas Jalan Asia Afrika. Kegiatan yang melibatkan para pemimpin negara-negara di Asia dan Afrika itu, sangat ketat dengan penjagaan. Perkantoran baik pemerintah maupun swasta yang berlokasi di situ, diliburkan.
Bahkan perkantoran yang ada di sana, jauh hari sebelumnya disterilkan oleh Paspampres. setelah itu, pihak kepolisian dan TNI, menjadikan perkantoran di sana sebagai markas sementara mereka.
Jalan Asia Afrika juga kembali ditutup, jika ada kunjungan-kunjungan pejabat negara yang menggunakan Gedung Merdeka. Demikian juga kalau ada kunjunga petinggi TNI dan Polri, pagi-pagi penghalang sudah di pasang di tengah jalan, antara perempatan Tamblong hingga alun-alun Kota Bandung.
Kaitannya dengan penyebaran virus corona, Jalan Asia Afrika pun jadi sasaran utama untuk disterilkan. Sudah tidak ada lagi rombongan-rombangan wisatawan yang berlalu lalang di Jalan Asia Afrika. Pekerja kreatif yang mengenakan cosplay dan pedagang asongan dilarang mangkal di sana.
Bahkan untuk mencegah perkembangan covid19, telah dilakukan penyemprotan disinfektan di Jalan Asia Afrika. Setelah Indonesia positif corona, Jalan Asia Afrika makin mencekam, karena pada jam-jam tertentu kini diberlakukan penutupan.