Pemberlakuan social distancing dan berlanjut physical distancing membuat ibu-ibu agak bingung membuat menu masakan. Bahan masakan di super market banyak yang kosong.
Pasar tradisional sempat tutup karena dilakukan penyemprotan disinfektan. Demikian juga warung-warung di perumahan, banyak memilih tutup mengikuti anjuran tidak membuat kegiatan pengumpulan massa.
Kalau sudah begitu, pilihan ibu pasti mencari-cari pedagang yang membuka secara online. Memang masih ada pedagang online yang menawarkan penjualan bahan masakan. Tapi jenisnya terbatas dan jumlahnya tidak begitu banyak.
Di antara pedagang online yang masih melayani pembeli, yakni penyedia daging wagyu. Daging sapi yang masuk kelas atas ini masih bisa dipesan walau dalam jumlah yang terbatas. Cuma ibu-ibu tetap masih bingung, daging wagyu itu mau dimasak apa, sehingga mengundang selera makan anggota keluarganya.
Bahan yang diperlukan selain daging wagyu, yakni jamur champignon, sayur lettuce, dan bawang putih. Untuk bumbunya, dibutuhkan saus gochujang ala Korea, minyak wijen, dan garam.
Bumbunya bisa dibuat duluan. Saus gochujang, minyak wijen, dan garam diaduk dengan takaran secukupnya. Ukuran semangkuk kecil, mungkin itu cocok untuk porsi satu orang.
Cuci bersih sayur lettuce. Kupas kulit bawang putih. Bersihkan juga jamur champignon. Untuk daging wagyu yang masih mengeras setelah disimpan di kulkas, lebih baik lembekkan dulu dengan direndam di air.
Agar memasaknya lebih praktis siapkan kompor listrik dan teflon. Panaskan kompor listrik tapi jangan terlalu tinggi. Simpan teflon yang sudah dilumuri minya goreng (sedikit saja) di atas kompor listrik.
Nah kalau sudah begitu, bersiaplah untuk memanggang daging wagyu yang sudah dipotong ukuran kecil-kecil, jamur champignon, dan bawang putih. Untuk bisa dikonsumsi, patokan daging wagyu kalau sudah hilang warna kemerahannya. Sedangkan jamur champignon dan bawang putih kalau sudah terlihat kehitaman.