Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menantang Khaosai Galaxy di Bangkok

21 Maret 2020   14:17 Diperbarui: 21 Maret 2020   16:55 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Posisi siap menantang Khaosai Galaxy | dokpri

Penyuka olah raga tinju pasti akan ingat nama Khaosai Galaxy. Petinju kebanggaan Thailand itu mengusai kelas super terbang di era 1980-an.

Sebagai pemegang gelar juara dunia versia WBA dia dikenal sebagai raja KO. Khaosai bak pahlawan bagi warga Thailand. Gelar juara dunianya selama tujuh tahun tak tersentuh lawan.

Tapi bukan deretan prestasi yang diraih Khaosai yang membuat saya teringat pada dirinya. Yang membuat saya tidak melupakan dia, karena dia mengalahkan petinju idola saya, Ellyas Pical.

Khaosai tetap digjaya meladeni tantangan Pical di Jakarta tahun 1986. Pical yang waktu itu juga juara dunia vesi IBF dibuatnya tidak berdaya. Atas peristiwa itu, saya seolah menyimpan dendam pada Khaosai. Kapan pun bertemu dia, saya akan menantangnya...hemmm.

Keruan saja pas bertemu dengan sesosok tubuh yang mirip Khaosai, darah saya mendidih. Langsung saja saya dekati sesosok tubuh itu. Saya langsung ambil ancang-ancang untuk siap jual beli pukulan.

Tubuh saya tampil di layar monitor untuk menantang pegulat virtual. | dokpri
Tubuh saya tampil di layar monitor untuk menantang pegulat virtual. | dokpri
Saya tidak peduli, walau saat itu berada di Bangkok, Thailand, yang notabene sebagai rumahnya Khaosai. Saat dirinya mengambil posisi kidal, saya pun buru-buru bergaya kidal. Namun, emosi saya yang akan melayangkan pukulan keburu dicegah teman.

"Bang, bang, jangan kau pukul itu patung. Boleh benci sama Khaosai. Tapi gak boleh juga merusak. Nanti jadi masalah," ujar Hasriyani rekan saya yang menemani kunjungan ke Museum Madame Tussauds di Bangkok, Thailand.

Peringatan Hasriyani menyadarkan saya, saat itu sedang berkeliling melihat sejumlah tokoh dunia dalam bentuk patung lilin. Bukan tokoh kebanggaan warga Thailand saja yang terpasang di sana.

Semua tokoh terkenal di semua bidang dibuatkan patung lilinnya. Selain dari dunia olah raga semacam Khaosai Galaxy, juga ada tokoh politik hingga penyanyi. Cuma di Museum Madame Tussauds, tersedia video game dimana fisik kita bisa tampil di layar monitor.

Ada Wayne Rooney memegang bola. | dokpri
Ada Wayne Rooney memegang bola. | dokpri
Saya yang masih geretan terhadap Khaosai akhirnya melampiaskan olah raga pukul-pukulan dalam video game. Saya langsung ambil posisi untuk mengajak bertarung pegulat yang tampil virtual.

Lumayan menguras tenaga juga mengahadapi lawan virtual. Hasil akhirnya, sebenarnya sudah bisa ditebak. Dalam beberapa sesi pertaruangan saya selalu kewalahan. Saya dibuat tak berdaya. Mengaku kalah setelah kena pukulan keras dan KO.

Menghadapi lawan virtual untuk bertinju saja saya mati kutu. Saya ambil keputusan tidak lagi menantang Khaosai yang punya pukulan mematikan. Lebih baik mencari tokoh olah raga lain yang menjadi favorit saya.

Bersama Lady Diana, saya cuma sebahunya. | dokpri
Bersama Lady Diana, saya cuma sebahunya. | dokpri
Beruntung di Museum Madame Tussauds Bangkok, ada juga pemain sepak bola idola saya yang dibuatkan patung lilinnya. Siapa lagi kalau bukan Wayne Rooney, yang sempat menjadi bintang Manchester United pada masa jayanya.

Biar dalam bentuk patung, ternyata mirip sekali dengan sosok asli Rooney. Dia memegang bola. Sayang saya tidak bisa meminta tanda tangannya.

Tidak jauh beda di area Khaosai, di area Rooney juga tersedia video game. Kalau waktu bertinju saya dibuat KO, tidak demikian saat saya bermain video game tendangan penalti.

Dari lima kali kesempatan melakukan tendangan penalti, saya berhasil mengeksekusi dengan sempurna. Kiper lawan dalam bentuk virtual, selalu gagal menahan tendangan saya. Lega bisa menang sempurna, 5-0.

Boy band terkenal Onde Direction. | dokpri
Boy band terkenal Onde Direction. | dokpri
Selain foto menantang Khaosai dan foto bareng dengan Rooney, saya tidak mau melewatkan kesempatan bertemu Lady Diana. Wanita ini benar-benar cantik. Layak menjadi istri seorang Pangeran. Namun sayang, nasibnya sangat tragis.

Ada juga patung lilin kelompok boy band terkenal. Ya pengunjung Museum Madame Tussauds bisa foto bareng dengan One Direction. Kepopuleran boy band itu, membuat pengelola Museum Madame Tussauds Bangkok mengapresiasinya dengan patung lilin.

Sebagai warga negara Indonesia, saya juga merasa bangga. Karena ada dua tokoh Indonesia yang diabadikan di museum tersebut. Kesatu, tentu saja Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Tokoh berikutnya penyanyi yang sudah go internasional, Anggun Cipta Sasmi. Hebat kan? (Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun