THAILAND-Sehari setelah mengkudeta pemerintah, pihak militer Thailand langsung meliburkan aktivitas belajar-mengajar semua sekolah di seluruh Thailand. Cuti akademik juga diperintahkan hingga ke tingkat peguruan tinggi.
[caption id="attachment_308252" align="alignleft" width="300" caption="foto: lipsus.kompas"][/caption]
Seperti diketahui, pihak militer Thailand, melalui Jenderal Angkatan Darat, Prayuth Chan-Ocha, menyatakan seluruh Thailand berstatus darurat militer sejak Selasa, 20 Mei 2014. Dua hari kemudian, pihak militer Thailand langsung mengambil alih pemerintahan Thailand.
Hal itu dilakukan Prayuth setelah mencoba mempertemukan sejumlah pimpinan pihak bertikai. Namun, dua hari pertemuan, tidak diperoleh jalan keluar. Sebab itulah, militer mengambil alih fungsi pemerintahan Thailand. Mantan Perdana Menteri Thailand, Yingluck Sinawatra pun diamankan oleh pihak militer.
Selain itu, para pimpinan demonstran, baik yang pro maupun kontra pemerintah juga dicekal militer. Militer Thailand benar-benar ingin men-shut down Bangkok untuk bisa me-restart Thailand. Untuk itulah, Prayuth menyatakan dirinya sebagai perdana menteri sementara.
Siaran TV tutup
Dua jam setelah diumumkan bahwa militer mengambil alih fungsi pemerintahan Thailand, seluruh channel telivisi di Negeri Gajah Putih itu pun tutup siaran.
“Di rumah saya pakai parabola, tapi tetap tak dapat siaran Thailand satu pun. Apalagi, teve kabel, sudah pasti tutup siaran juga. Kalau kudeta militer di Thailand memang seperti ini,” ujar Ares, warga Thailand Selatan.
Keesokan harinya (hari ini), seluruh aktivitas belajar-mengajar langsung diliburkan. Sejauh ini, belum diketahui libur akan berlanjut sampai berapa lama. Rencana awal, libur akan dilakukan tiga hari terlebih dahulu dan akan ditinjau kembali.[Herman RN]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H