Mohon tunggu...
Bais Hakmaliah
Bais Hakmaliah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bagaimanapun saya,!!!.....yah tetap saya titik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Menilik Sedikit Potret Kaum Hawa"

5 Februari 2010   11:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:04 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keberadaan kaum wanita,dari zaman jahiliah hingga zaman modern ini masih dianggap mjd orang nomor dua dan mjd pihak yang selalu ditinggalkan dlm menciptakan kebijakan publik yg menyangkut kaum wanita sekalipun.Tradisi feodalistik yg mengedepankan patriarkat telah terbukti membuat kaum wanita tidak berdaya,sebagaimana para penyimpang pelaku agama pun tdk jarang memojokan kaum wanita dituduh sbg penggoda kaum lelaki yang akan membinasakan nya ke jurang kehinaan. demikian juga budaya masyarakat kita yg feodalistik memosisikan kaum wanita berada dlm kehinaan dan selalu di nomor duakan,Aneh nya,hal ini dilegitimasikan dgn ajaran agama.Para agamawan menafsirkan beberapa ayat utk kepentingan-kepentingan pribadi,shg memosisikan wanita sbg objek yg tidak memiliki peran penting serta pihak yg harus selalu pasrah dan tunduk dalam keterpaksaan.Ujungnya,pelecehan sexual,pemerkosaan dan berbagai tindakan lain yg tdk menyenangkan kaum wanita sering kali mereka alami dan mereka rasakan.diberbagai tempat kaum wanita akan terancam keberadaan nya,dilecehkan,disiuli atau bahkan dicemooh.Lebih dari itu akibat pemahaman agama yg kurang sempurna dan perilaku agama yg kering dari nilai2 spiritualitas,wanita seringkali mjd sasaran pemukulan dan kekerasan dalam berbagai segi,kekerasan dalam berumah tangga,yg disebabkan oleh pemahaman pelaku agama yg dangkal sebagai alasan wujud pembinaan.Selain itu kaum wanita juga mengalami kekerasan psikologis dgn ancaman dan sekaligus diasingkan,dicemooh,dibiarkan pada titik tertentu,dan diusir dari lingkungan keluarga.tidak selesai hanya itu,bentuk intimidasi dan kekerasan lain juga dialami,contoh nya diperlakukan secara kasar ketika berhubungan seksual dgn suami nya,Bahkan tidak jarang kaum wanita yg menikah selama bertahun-tahun akan tetapi ia merasa diperkosa oleh suaminya,karena ia tdk menikmati dan merasa dipaksa ketika melayani/berhubungan saebagai suami istri.Kenyataan kekerasan yg dialami sebagaimana yg telah dijelaskan diatas memang sesuatu yg sering terjadi disekitar kita,Jika kaum wanita telah diperlakukan secara kasar dan tindak kekerasan,maka terkadang jalan perceraian pun mjd pilihan.Akan tetapi tdk sedikit justru kaum wanita yg menerima dan ikhlas serta membiarkan kekerasan dan intimidasi itu berlangsung demi kelangsungan keluarga dan masa depan anak-anak nya....yang menarik disini bagi wanita yang terpaksa menjadi janda karena bercerai ataupun ditinggal mati suami nya,ia pun akan mengalami pelecehan hal yg sama,Dikucilkan,diCurigai dan bahkan di anggap sebagai wanita penggoda.sekalipun sebenarnya menjadi janda bukan lah sebuah obsesi ataupun trend akan tetapi sebuah keterpaksaan,tetapi faktanya yg terjadi di masyarakat kita keberadaan janda masih dipandang hina,gagal dlm berumah tangga,bermasalah dan bahkan mjd bahan pembicaraan(Red:gosipan),inilah nasib yg dialami kebanyakan kaum wanita. Dalam konteks globalisasipun keberadaan kaum wanita mjd sasaran eksploitasi dgn beragam model dan jenis.dlm bidang industrialisasi dijadikan daya tarik bagi produk dgn menampilkan aurat nya dimuka umum,yg seharus nya ditutupi tetapi justru dipertontonkan secara berramai-ramai dan dijadikan sebagai ladang bisnis.menurut paradigma berpikir seharus nya kaum wanita diposisikan sejajar(proporsionalitas) dgn kaum lelaki,hanya satu tingkatan sajalah kaum lelaki setingkat lebih tinggi dgn kaum perempuan,yaitu dalam konteks kepemimpinan di dalam ber rumah tangga saja. Dunia ini tdk mungkin berlangsung dan berkembang biak tanpa keberadaan kaum wanita,Jutaan manusia lahir karena adanya peran wanita,keberadaan laki2 dan wanita adalah sebagai pasangan yg saling melengkapi bukan utk saling menjatuhkan sebagaimana yg banyak kita jumpai, Seharus nya tingkat kesadaran mendorong dan memfosisikan kaum wanita sbg manusia yg penuh dgn kekuatan,kemuliaan,dan kesakralan,sehingga keberadaan nya tentu tidak boleh disepelekan. ..!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun