Mohon tunggu...
Julian Reza
Julian Reza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

"Corporate Social Responsibility" dan Ekonomi Pasar

26 Maret 2018   12:02 Diperbarui: 26 Maret 2018   12:28 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ekonomi pasar merupakan suatu sistem ekonomi dimana mekanisme hubungan antara konsumen dan produsen dalam menentukan harga didasarkan pada tarik menarik antara kekuatan keduanya di pasar. Layaknya sebuah sistem, maka sistem ekonomi pasar juga bukanlah sebuah sistem yang memiliki nilai. Sistem hanya berjalan sesuai dengan tarik -- menarik diantara kekuatan tersebut, tidak perduli apakah pihak yang kalah dapat membalikkan keadaan atau terus -- menerus kalah. Sistem tidak memiliki kepentingan untuk menghasilkan persaingan secara adil dengan membantu pihak yang kalah dalam persaingan agar tidak terus -- menerus kalah atau dapat meningkatkan daya tawarnya terhadap pihak pemenang ( baik dari sisi produsen maupun konsumen ).  

Berdasarkan kondisi itulah maka saat ini kita melihat bagaimana pihak dengan kekuatan besar seperti pelaku usaha swasta maupun BUMN dapat mempertahankan posisi dipasar secara kuat sedangkan pihak seperti pelaku Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) kerap terpinggirkan dalam ekonomi pasar. 

Dalam jangka pendek tentu hal seperti ini menguntungkan siapapun pihak yang memenangi persaingan di pasar. Berbeda halnya dengan jangka panjang dimana kita dihadapkan pada dua fakta penting. Pertama adalah jumlah tenaga kerja Indonesia sebagian besar ( lebih dari 90% ) bekerja di sektor UKM dan kedua, pelaku usaha nasional ( swasta maupun BUMN ) di Indonesia sangat bergantung pada konsumsi domestik. Artinya jika mayoritas penduduk Indonesia mengalami pelemahan ekonomi maka berdampak pada turunnya daya beli yang berarti konsumsi domestik melemah sehingga berakibat pada keuntungan dari pelaku usaha besar juga akan menurun. Itulah mengapa dalam ekonomi pasar di Indonesia, para " pemenang " harus memikirkan bagaimana menjaga daya beli konsumennya agar tidak menurun. Salah satunya adalah dengan melaksanakan apa yang disebut sebagai Corporate Social Responsibility ( CSR ).

CSR merupakan tindakan pelaku usaha untuk mewujudkan tanggung jawabnya secara berbeda. Selama ini tanggung jawab perusahaan yang umum dilakukan adalah kepada pemegang saham ( stockholder ) dalam lingkup kecil maupun kepada konsumen dan pemerintah serta pihak -- pihak terkait lainnya dalam lingkup yang lebih luas ( stakeholders ). Melalui CSR maka pelaku usaha juga dapat mewujudkan tanggung jawabnya bagi masyarakat yang membutuhkan secara umum. 

Dari sudut pandang pelaku usaha besar, tujuan CSR adalah mensejahterakan mereka sehingga dapat meningkatkan daya belinya atau berpotensi menjadi objek perluasan pangsa pasar dari para pelaku usaha besar tersebut. Adapun dari sudut pandang masyarakat yang menerima program CSR, tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan mereka secara perlahan agar dapat mandiri sehingga daya tawar mereka meningkat didalam persaingan pasar ( mereka tidak tersisihkan dan terus terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan dan keterbelakangan ).

Untuk itu maka CSR utamanya harus diarahkan dalam model pembangunan daya saing seperti dibidang pendidikan ( pemberian beasiswa, pembangunan sekolah, tempat kursus, dan lain - lain ) serta ekonomi ( menggali potensi lingkungan sekitar mereka untuk dikembangkan menjadi peluang usaha yang menjanjikan ). Semua ini dibangun dengan tetap melihat potensi kekuatan yang sesuai untuk dapat masuk kedalam persaingan pasar. Sebagai contoh, dalam dunia pendidikan maka CSR diarahkan untuk memberikan beasiswa dibidang yang sedang berkembang atau berpotensi berkembang dimasa depan ( sekolah vokasi atau kejuruan seperti teknik mesin, IT, maritim, dan lain -- lain ) serta dibidang pengembangan UKM, fokusnya dapat diarahkan ke bidang hilirisasi produk pertanian ( seperti petani kokoa yang dapat mengolah coklat mentah menjadi coklat batangan atau coklat cair untuk pabrik maupun end-customer ).

Menyesuaikan program CSR dengan kebutuhan pasar menjadikan hasilnya tidak terbuang sia -- sia, melainkan menjadikan daya saing atau daya tawar penerimanya menjadi semakin kuat dalam menghadapi persaingan pasar. Dengan begitu maka diharapkan semakin banyak elemen masyarakat yang selama ini termarjinalkan dapat kokoh dalam menghadapi ekonomi pasar sehingga kelak berdampak juga pada semakin kokohnya pelaku usaha besar dalam meningkatkan kinerjanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun