Kucing adalah hewan yang bisa dikatakan unik, lucu menggemaskan kadang pula dapat membuat seseorang menjadi jengkel contohnya selalu mengeong ketika ada makanan, bermain diatap rumah, buang air sembarangan dan berkelahi sesamanya. Namun bagi pencinta kucing, hal itu bukan menjadi sebuah masalah karena pada dasarnya tingkah laku kucing ya seperti itu.
Sebagian orang percaya bahwa kucing dapat membawa rezeki bagi yang memeliharanya dengan kata lain selalu merawatnya dan memberikannya makanan. Dan sebagian orang juga mempercayai kucing itu dapat memberikan kesialan atau keapesan bagi yang menganiayanya ataupun menabraknya tanpa sengaja apabila dibiarkan saja tanpa menguburkannya.
Kucing memang tidak sepintar atau sepandai anjing yang bisa mengerti dan menuruti perintah dari majikannya, meskipun begitu, kucing pun dapat dilatih atau diajari tentunya dengan rasa sabar walaupun hasilnya kurang dari 50% agar kucing itu dapat mengerti bahasa lisan ataupun bahasa tubuh manusia agar dapat dituruti setiap perkaatan atau bahasa tubuh sipemeliharanya/majikan.
Kucing juga mempunyai rasa sayang layaknya manusia, contohnya ketika kucing betina memiliki anak, kucing betina itu akan selalu menjaga anak-anaknya dari para kucing jantan hingga tumbuh besar seperti yang dilakukan oleh hewan-hewan lainnya.
Kucing pun mempunyai emosi dan ingatan yang kuat terhadap sesuatu maupun kepada orang, dan memiliki dendam layaknya manusia, contohnya ketika kucing itu digalaki atau dipukul oleh orang, kucing tersebut akan mengingat orang yang memukulnya atau galak kepadanya, sehingga kucing tersebut takut apabila bertemu dengan orang yang memukulnya atau galak kepadanya. Tapi dilain waktu kucing itu akan membalas apabila orang tersebut sedang lengah, dengan cara menyakar atau menggigitnya.
Pertanyaannya ,kenapa anak kucing setelah tumbuh besar terkadang induknya tidak mengenalinya atau galak kepadanya ?
Inilah ke unikan atau keanehan kucing, dari semenjak dilahirkan hingga ingin beranjak dewasa anak kucing itu masih mendapatkan kasih sayang dari induknya dari hal menyusui atau mencarikannya makanan, tapi kenapa anak kucing yang telah tumbuh dewasa induknya tidak menyayanginya lagi dan mengacuhkannya ? disinilah peran yang terpenting bagi si pemelihara atau majikan kucing untuk selalu mengawasi tingkah laku pertumbuhan kucing tersebut dengan cara menggajarinya agar sang anak kucing dan induknya selalu tetap dekat meskipun sang anak kucing telah tumbuh menjadi kucing yang dewasa.
Banyak cara yang dapat dilakukan bagi sang pemelihara/majikan agar anak dan induk kucing tetap selalu dekat atau akrab salah satunya adalah:
-dengan memberikan makanan dalam satu wadah
-selalu mendekatkannya antara anak dan induk kucing dengan memberikannya belaian atau usapan
Apabila hal itu dilakukan secara rutin dan bertahap, maka anak dan induk kucing akan mengerti bahasa dan keinginan dari pemeliharanya yaitu agar selalu tetap dekat layaknya manusia.
Lalu bagaimana dengan kucing jantan yang sering berkelahi dengan kucing lain yang datang kerumah ? kucing jantan sering berkelahi semata mata agar kucing lain tahu karena ini merupakan daerah kekuasaannya. Begitupun sebaliknya, apabila kucing itu kalah dalam berkelahi didaerah kekuasaannya, itu menunjukan bahwa kucing si pemenang itu usianya lebih tua dan lebih perkasa.
Cara kucing untuk menandakan daerah kekuasaannya adalah dengan cara menyakarkan cakarnya kesebilah kayu ataupun benda lain,apabila bekas cakarannya pajang dan dalam, kemungkinan usia kucing itu sudah dewasa ataupun sudah tua.
Adapun juga cara kucing jantan untuk menandakan kekuasaannya atau tempat yang pernah disinggahinya dengan cara membuang air kecil (mengencingi) dibenda-benda ataupun ditempat-tempat tertentu.
Kucing pun sebenarnya bisa diakrabkan selayaknya binatang lain seperti anjing, biasanya hal yang dilakukan agar kucing dapat akrab satu sama lainnya yaitu dengan cara “dikebiri”. Jika kucing dikebiri, maka kucing itu akan terlihat sehat dan gemuk, namun ironisnya kucing tersebut tidak dapat berkembang biak
. Bagi para pencita kucing anggora, persia, kucing kampung dan lain sebagainya, ada baiknya, sang pemilik mengajarkan kucing tersebut tentang kedekatan, kebersamaan antar kucing-kucing lainnya. Meskipun sangat sulit karena kucing tidak sepandai anjing seperti saya ungkapkan sebelumnya sang pemelihara/majikan harus bersabar dalam melatih kucing-kucingya agar tetap akrab, akur, berkeluarga dan agar pastinya kucing itu bisa mengerti apa yang kita sampaikan kepadanya baik dengan bahasa manusia maupun bahasa tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H