Mohon tunggu...
Pekick
Pekick Mohon Tunggu... http://blogpekick.blogspot.com -

Belajar Dan Berbagi Pengetahuan Serta Pengalaman -> http://blogpekick.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kucing Pun Bisa Punya Keluarga

20 April 2017   22:46 Diperbarui: 21 April 2017   11:00 3134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu bagaimana dengan kucing jantan yang sering berkelahi dengan kucing lain yang datang kerumah ? kucing jantan sering berkelahi semata mata agar kucing lain tahu karena ini merupakan daerah kekuasaannya. Begitupun sebaliknya, apabila kucing itu kalah dalam berkelahi didaerah kekuasaannya, itu menunjukan bahwa kucing si pemenang itu usianya lebih tua dan lebih perkasa.

Cara kucing untuk menandakan daerah kekuasaannya adalah dengan cara menyakarkan cakarnya kesebilah kayu ataupun benda lain,apabila bekas cakarannya pajang dan dalam, kemungkinan usia kucing itu sudah dewasa ataupun sudah tua.

Adapun juga  cara kucing jantan untuk menandakan kekuasaannya atau tempat yang pernah disinggahinya dengan cara membuang air kecil (mengencingi) dibenda-benda ataupun ditempat-tempat tertentu.

Kucing pun sebenarnya bisa diakrabkan selayaknya binatang lain seperti anjing, biasanya hal yang dilakukan agar kucing dapat akrab satu sama lainnya yaitu dengan cara “dikebiri”. Jika kucing dikebiri, maka kucing itu akan terlihat sehat dan gemuk, namun ironisnya kucing tersebut tidak dapat berkembang biak

. Bagi para pencita kucing anggora, persia, kucing kampung dan lain sebagainya, ada baiknya, sang pemilik mengajarkan kucing tersebut tentang kedekatan, kebersamaan antar kucing-kucing lainnya. Meskipun sangat sulit karena kucing tidak sepandai anjing seperti saya ungkapkan sebelumnya sang pemelihara/majikan harus bersabar dalam melatih kucing-kucingya agar tetap akrab, akur, berkeluarga dan agar pastinya kucing itu bisa mengerti apa yang kita sampaikan kepadanya baik dengan bahasa manusia maupun bahasa tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun