Mohon tunggu...
Pejuang Muda FISIP
Pejuang Muda FISIP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa FISIP UIN Walisongo 2019

Pejuang Muda FISIP UIN Walisongo merupakan kelompok mahasiswa yang terdiri dari 4 mahasiswa Sosiologi dan 6 mahasiswa Ilmu Politik angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Menganyam Daun Lontar dan Digital Marketing Jadi Program Unggulan Pejuang Muda Kabupaten Jeneponto

27 April 2022   10:30 Diperbarui: 27 April 2022   11:11 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama peserta pelatihan menganyam daun lontar (dok. pribadi)

Mahasiswa FISIP UIN Walisongo, Aditya Yuda dan Hanif Dwi Kurniawan lulus KKN Mandiri Pengakuan setelah berdayakan masyarakat di Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.

Hanif dan Yuda merupakan 2 dari 11 mahasiswa FISIP UIN Walisongo yang lolos program Pejuang Muda Kementerian Sosial setelah mengikuti beberapa tahapan seleksi se-Indonesia. Diinisiasi oleh Kementerian Sosial, program ini turut menggandeng 2 kementerian lainnya, yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan tujuan untuk mengerjakan proyek-proyek penanganan kemiskinan dan masalah sosial.

Melihat potensi dan permasalahan yang terdapat di sana, tim Pejuang Muda Kabupaten Jeneponto membuat program pemberdayaan masyarakat dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Menganyam Daun Lontar dan Digital Marketing" selama 4 hari (16-19 Desember 2021) bagi masyarakat Kelurahan Panaikang. Peserta pelatihan menganyam daun lontar yaitu 22 orang fakir miskin dan lansia, sedangkan peserta pelatihan digital marketing yaitu 14 orang pemuda di Kelurahan Panaikang.

Pemberian sosialisasi oleh Hanif selaku koordinator tim (dok. pribadi)
Pemberian sosialisasi oleh Hanif selaku koordinator tim (dok. pribadi)

Koordinator tim Pejuang Muda Kabupaten Jeneponto Hanif Dwi Kurniawan mengatakan, alasan mengambil tema pemberdayaan tersebut karena potensi pohon lontar di sana begitu melimpah tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat.

"Kami melihat banyak kebun lontar di Kelurahan Panaikang yang hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi dan baru beberapa bagian pohon yang diolah dengan baik, belum banyak yang menjadikan daunnya sebagai kerajinan anyaman untuk dijual," katanya.

Aditya Yuda turut menambahkan bahwa pelatihan digital marketing di sini ditujukan agar setelah adanya produk anyaman maka dapat diperjualbelikan secara luas di e-commerce, online shop, maupun media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Proses pelatihan oleh instruktur (dok. pribadi)
Proses pelatihan oleh instruktur (dok. pribadi)

Untuk pelatihan menganyam, tim Pejuang Muda Kabupaten Jeneponto mendatangkan 2 instruktur dengan spesialisasi anyaman tas dan topi. Namun karena waktu pelatihan yang singkat, maka produk yang dihasilkan dari pelatihan tersebut yaitu kipas sate dengan 2 teknik simpul. Sedangkan untuk pelatihan digital marketing diisi langsung oleh Aditya Yuda sebagai perwakilan tim.

Foto memegang handbook bersama Karang Taruna dan IRMAS (dok. pribadi)
Foto memegang handbook bersama Karang Taruna dan IRMAS (dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun