SEJARAH EKONOMI SYARI'AH
 Sejak diciptakan manusia di bumi ini yang terus berkembang dan jumlah terus bertambah dari masa ke masa. Makhluk tuhan yang satu ini (manusia) termasuk makhluk sosial yang artinya manusia sebagai warga masyarakat, manusia tidak dapat hidup sendiri dengan kata lain dia selalu membutuhkan manusia lain meskipun dia mempunyai banyak hal akan hidup nya. Ketergantungan sosial tersebut menciptakan sebuah proses evolusi bertahap dalam pembentukan system pertukaran barang dan pelayanan. Dan berjalannya zaman ke zaman manusia mulai menemukan cara yang sederhana kepada aktivitas ekonomi yang modern.
 Ekonomi adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan bagaimana dan cara memperoleh dan mendayagunakan produk, distribusi, dan konsumsi.Â
Pemikiran ekonomi Islam telah muncul pada zaman kehidupan Rasulullah SAW hingga tahun 1500 masehi tepatnya pada masa Andalusia. Ilmu ekonomi Islam sebagai bidang studi ilmu pengetahuan modern baru muncul pada tahun 1970-an. Ilmu ekonomi islam biasa disebut ilmu ekonomi syari'ah karena landasan utamanya adalah Al-Qur'an dan Hadist. Pemikiran ekonomi Islam muncul bersamaan dengan diturunkannya Al-Qur'an pada masa kehidupan Rasulullah SAW pada masa 6 masehi hingga awal abad 7 masehi.
 Pada masa Madinah, Rasulullah memimpin sendiri masyarakat Muslim Madinah hingga menjadi masyarakat sejahtera dan beradab yang merupakan masa kehidupan Rasulullah SAW dan masyarakat muslim Madinah teladan paling baik termasuk bidang ekonomi islam. Sejak adanya Rasulullah kota Madinah berkembang sangat pesat berbeda dengan kota Makkah padahal kota Madinah sendiri termasuk kota yang baru terbentuk dengan ekonomi yang sangat rendah. Banyak hal yang dilakukan Rasulullah terutama membangun dari sisi kehidupan sosial.
 Pada zaman modern ini setelah melalui proses pengembangan yang begitu panjang selama lebih dari satu abad, ekonomi konvensional yang mendominasi pemikiran ekonomi modern. Pada masa Perang Dunia II revolusi ekonomi mampu memberikan kesejahteraan kepada manusia, bersamaan dengan meningkatnya produksi, membaiknya sarana komunikasi bertambahnya sumber daya alam. Karena pada dasarnya di antara kelas pekerja lebih tinggi daripada hanya bergantung pada pertanian. Manusia memiliki sifat merasa tidak puas yang menyebabkan gagal nya pertahanan idealisme ekonomi konvensional. Timbulnya kapitalisme memperbesar kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin, antara pekerja dan pemilik modal, antara negara maju dan negara berkembang.Â
Kondisi-kondisi ideal yang dijadikan asumsi dalam teori ekonomi konvensional tidak pernah tercapai. Bahkan dalam setengah abad terakhir, ekonomi konvensional mulai menampakkan kelemahannya. Semakin pula terlihat ketidakseimbangnya penguasa aset dan sumber daya alam ekonomi yang berdapak yang kaya semakin kaya begitu pula yang miskin semakin miskin. Ironisnya fakta tersebut paralel dengan kebanyakan negara muslim.
 Dalam kondisi seperti ini umat muslim perlu mengembangkan pula ilmu ekonomi Islam yang telah lama ada sejak zaman Rasulullah SAW sebagai solusi kondisi perekonomian internasional supaya terpulihnya kondisi perekonomian dunia terutama negeri Islam. Telah diketahui bahwa rujukan pemikiran ekonomi Islam merujuk pada Qur'an dan Hadis. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam bukan hanya mengatur masalah ibadah , tetapi juga menjelaskan petunjuk yang sempurna dan abadi bagi seluruh umat manusia. Al-Qur'an mengandung prinsip dan petunjuk yang fundamental bagi setiap permasalahan manusia termasuk masalah ekonomi. Begitupun dengan Hadis-hadis ada pula yang menjelaskan tentang dunia perekonomian. Maka perlu terbentuk nya kelompok muslim yang mempelajari ilmu perukonomian Islam sebagai estafet dari zaman Rasulullah SAW guna memajukan negara negara Islam di dunia.
Fatih Izzaturobbani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H