Mohon tunggu...
pejuangmedia
pejuangmedia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi menulis susuatu hal yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mengenal Pulau Nias

28 Februari 2023   16:37 Diperbarui: 28 Februari 2023   16:58 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pulau Nias adalah salah satu pulau yang terletak di sebelah barat pulau Sumatra dan secara administratif berada dalam wilayah Provinsi Sumatra Utara. Pulau Nias dihuni oleh mayoritas suku Nias yang biasa disebut "ono niha". 

Pulau ini memiliki luas wilayah 5.625 km dan terbagi atas lima daerah administrasi, satu kota dan empat kabupaten, satu kota yaitu kota GUNUNGSITOLI dan 4 kabupaten terdiri dari Kab. Nias Selatan, Kab. Nias Barat, Kab. Nias Utara dan Kab. Nias Kota. 

Pulau ini dikenal dengan adat dan budayanya yang masih sangat kental. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengira kalau di pulau Nias ini hanya ada agama Kristen saja tapi pada nyatanya di pulau Nias terdapat beberapa masyarakat yang menganut agama lain juga seperti Agama Islam, Katolik, Buddha, dan pelebegu. Sistem kepercayaan yang terakhir adalah nama yang diberikan oleh pihak luar, yang merupakan system kepercayaan yang berasal dari leluhur, Mereka menyebutnya Molehe Adu, yaitu pemujaan roh leluhur. Untuk itu mereka membuat patung-patung kayu yang ditempati oleh roh leluhur.

Budaya yang ada di pulau Nias

  • Fahombo batu (Lompat Batu)
  • Olahraga tradisional suku Nias yang sebelumnya merupakan ritual pendewasaan sekarang menjadi pertunjukan khas dari daerah tersebut. Para pemuda harus melompati susunan bangunan batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm atau lebih.

  • Fataele/Foluaya (Tari Perang)
  • Tari perang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Suku Nias. Tarian ini dibaakan oleh para prajurit desa dengan menggunakan aksesoris dan perlengkapan berperang atau gama-gama

  • Maena (Tari Berkelompok)
  • Tari Maena termasuk dalam jenis tarian yang dilakukan bersama-sama. Tari Maena biasanya sering ditampilkan dalam acara pernikahan untuk menyambut tamu dan juga kegiatan-kegiatan lainnya.

  • Tari Moyo (Tari Elang)
  • Tari moyo menceritakan tentang suka cita seorang ibu atas kepulangan anaknya dari peperangan. Tarian ini juga melambangkan keuletan dan semangat secara bersama dalam mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan.

  • Fangowai/ Fame'e Afo Sisara Manga (Tari Sekapur Sirih)
  • Tari ini dilakukan sebagai penghormatan sekaligus penjamuan awal kepada tamu yang hadir.
  •  
  • Fame'e Toi Nono Nihalo (Pemberian nama bagi perempuan yang sudah menikah)

  • Tari tuwu
  • Salah satu tari tradisional pulau Nias. Tuwu dalam bahasa Nias berarti dorong, tunjang atau angkat. Awal mula adanya tari Tuwu ketika Ratu Barasi Balugu secara tidak sengaja melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti seorang penari sambil mengucapkan kata Tuwu

Ainun Rahmi Zebua

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun