Sebuah prestasi membanggakan kembali diraih oleh SMA Islam Diponegoro Surakarta. Pada kesempatan ini prestasi ditorehkan oleh kepala sekolah yakni Bapak Ahmadi S.Pd yang terpilih menjadi kepala sekolah penggerak yang ditentukan dan di seleksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Hasil kerja keras Pak Ahmadi dalam mengembangkan kualitas sekolah menjadikan SMA Islam Diponegoro Surakarta terpilih sebagai salah satu dari 631 SMA di Seluruh Indonesia sebagai pelaksana program sekolah penggerak angkatan 2 yang termuat dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Nomor 0301/C/HK.00/2022.
Proses seleksi sekolah penggerak dilakukan oleh kepala sekolah yang harus melalui dua taap seleksi. Seleksi tahap 1 berupa pendaftaran, pengisian biodata (CV), pengisian esai, unggah dokumen. Sekolah yang dinyatakan lolos di tahap 1 berhak mengikuti seleksi tahap berikutnya yakni seleksi tahap 2 berupa simulasi mengajar dan wawancara. Ada 10 kriteria seleksi yang harus dipenuhi kepala sekolah sehingga sekolahnya ditetapkan sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak yaitu memiliki tujuan/misi, mampu mengambil keputusan strategis, mampu memimpin perubahan, memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dan pembimbingan, mampu membangun hubungan kerjasama, memiliki orientasi belajar, memiliki daya juang/resiliensi, memiliki kematangan beretika, mampu memimpin implementasi, mampu mendorong inovasi.
Program sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah untuk mewujudkan katalis visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program ini dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak. Terdapat banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan mengikuti program sekolah penggerak seperti:
1)Pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
2) Meningkatkan hasil mutu pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun ajaran
3) Percepatan digitalisasi sekolah
4) Percepatan pencapaian profil Pelajar Pancasila
5) Meningkatnya kompetensi kepala sekolah dan guru
6) Kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi sekolah lain
7) Mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi sekolah