6. Waktu tunggu:
Waktu tunggu yang lama dapat menurunkan kualitas layanan, pasien cenderung lebih puas jika layanan diberikan dengan cepat dan tepat waktu. Klinik yang memiliki sistem untuk meminimlkan waktu tunggu pasien akan memiliki pengalaman pasien yang lebih baik.
7. Harga layanan dan aksesibilitas:
Persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan dapat dipengaruhi oleh harga yang wajar dan transparan. Faktor lain yang penting adalah jam operasional yang fleksibel dan lokasi klinik yang mudah dijangkau.
8. Sistem pencatatan dan dokumentasi:
Pelayanan yang lebih cepat dan akurat dapat diberikan melalui penggunaan sistem pencatatan medis yang baik dan terstruktur. Rekam medis pasien dapat disesuaikan dengan perawatan jika tenaga medis memiliki dokumentasi yang baik.
Untuk terus meningkatkan kualitas dan kenyamanan, klinik perlu melakukan evaluasi berkala terhadap layanan yang diberikan. Feedback dari pasien, baik dalam bentuk survei kepuasan atau melalui media sosial, dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan. Dengan demikian, klinik dapat terus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Secara keseluruhan, pelayanan kesehatan di klinik yang berkualitas dan nyaman akan menciptakan hubungan yang harmonis antara pasien dan penyedia layanan kesehatan. Pasien yang merasa dihargai dan diperhatikan dengan baik cenderung lebih patuh terhadap saran medis, yang pada gilirannya akan meningkatkan tingkat kesembuhan dan kesehatan mereka. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas dan kenyamanan pelayanan di klinik adalah langkah penting dalam mewujudkan sistem kesehatan yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
