Mohon tunggu...
Peggi Julita Saragih
Peggi Julita Saragih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sangat ingin mengetahui bagaimana karya tulis bisa menjadi Artikel di Media Massa

Selanjutnya

Tutup

Medan

Membangun Kesadaran Kolektif untuk Menanggulangi Perubahan Iklim SDGs ke-13

27 Januari 2025   20:06 Diperbarui: 27 Januari 2025   20:19 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kami Mahasiswa Universitas Satya Terra Bhinneka melakukan Penelitian Metode Wawancara kepada Masyarakat sekitar dan Petani mengenai Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang membutuhkan penanganan segera dan berkelanjutan. Artikel ini mengkaji strategi penanganan perubahan iklim dengan fokus pada adaptasi dan mitigasi berbasis komunitas di Kota Medan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat, penerapan teknologi ramah lingkungan, dan kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, serta sektor swasta menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Implikasi penelitian ini memberikan panduan untuk merancang kebijakan yang efektif dan berkelanjutan.


 
Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan global yang berdampak langsung pada kondisi lingkungan, termasuk kota Medan, lebih tepatnya Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Sunggal. Kota ini memiliki iklilm tropis, kini menghadapi pola cuaca yang tidak menentu kadang panas ekstrem yang terasa menyengat, dan di lain waktu juga hujan lebat yang tidak terduga. Ketidakstabilan ini tidak hanya mempengaruhi aktivitas masyarakat, tetapi juga menimbulkan risiko pada sektor lingkungan, ekonomi, dan Kesehatan.
 


Dari penelitian wawancara yang sudah di lakukan oleh 2 Narasumber dengan profesi yang berbeda, kami mengambil kesimpulan bahwa perubahan iklim di kota Medan membawa dampak tersendiri untuk tiap individu yang dimana ada sisi positif dan sisi negatif tergantung setiap kondisi yang sedang terjadi.
Dari penelitian wawancara ini juga kami mendapatkan kan informasi bahwa ada berbagai penyebab mengapa terjadinya perubahan iklim dan pernyataan ini memiliki pendapat yang berbeda beda.
Pendapat yang pertama, terjadinya perubahan iklim dikarenakan pembakaran sampah yang sembarangan menyebabkan hawa yang panas.
 

Foto saat mewawancarai seorang Petani di Jl. Mega No. 18  Medan Sunggal
Foto saat mewawancarai seorang Petani di Jl. Mega No. 18  Medan Sunggal

Sedangkan pendapat dari narasumber kedua dikarenakan asap kendaraan yang membuat polusi dan pemanasan global yang mengakibatkan suhu yang panas menyengat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Foto bersama Warga setempat di Gg. Bakul Medan Sunggal
Foto bersama Warga setempat di Gg. Bakul Medan Sunggal

Adapun informasi tambahan mengenai penyebab perubahan iklim yaitu :
Pembuatan energi
Pembuatan energi listrik dan panas dengan membakar bahan bakar fosil akan menghasilkan emisi global dalam jumlah besar. Sebagian besar energi listrik masih dihasilkan dengan membakar batu bara, minyak, atau gas. Pembakaran ini akan menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida, yakni gas rumah kaca berbahaya yang menyelimuti Bumi dan memerangkap panas matahari. Hanya sekitar seperempat dari energi listrik global yang dihasilkan dari angin, tenaga surya, dan sumber daya terbarukan lainnya. Tidak seperti bahan bakar fosil, sumber daya terbarukan hanya sedikit atau tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara.

Penebangan hutan
Penebangan hutan untuk membuat lahan pertanian atau peternakan, ataupun untuk alasan lainnya, akan menghasilkan emisi, karena pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya. Sekitar 12 juta hektar hutan dihancurkan setiap tahunnya. Karena hutan menyerap karbon dioksida, penghancurannya juga akan membatasi kemampuan alam dalam mengurangi emisi di atmosfer. Penggundulan hutan, serta pertanian dan perubahan fungsi lahan lainnya, merupakan penyumbang sekitar seperempat dari emisi gas rumah kaca global.
 
 

Perubahan iklim merupakan perubahan baik pola maupun intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat di bandingkan. Perubahan iklim dan pola angin dapat memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan. Ada beberapa hal yang terkena pengaruh dari pemanasan ini yaitu cuaca, tinggi muka laut, pertanian, hewan dan tumbuhan, dan kesehatan manusia. Dampak dari pemanasan global sngat besar dari mengecilnya daratan sampai beberapa hewan dan tumbuhan akan mengalami pemunahan karena cuaca yang
tambah panas. Untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan pola angin pada lingkungan, diperlukan tindakan yang terintegrasi dan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat dengan sektor swasta. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan ketahanan terhadap bencana, melestarikan ekosistem, mengadopsi pola hidup yang berkelanjutan, mendaur ulang sampah sehingga menjadi sesuatu yang dapat digunakan, mencoba menggunakan beberapa dari energy alternative serta memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa menjaga lingkungan sangat penting serta memberikan wawasan tentang seberapa berpengaruhnya pemanasan global bagi bumi dan manusi. Mari kita jaga bumi
dengan melakukan pola hidup yang baik dan sehat serta menjaga lingkungan
 
 
 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun