Mohon tunggu...
Alfi Azizah
Alfi Azizah Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Cuek Dapat Cinta

4 November 2017   21:12 Diperbarui: 4 November 2017   21:53 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di siang yang panas, ia menatap layar laptopnya duduk dibawah pepohonan yang rindang. Matanya hanya fokus pada layar di laptop tak tahu apa yang sedang ia kerjakan tapi dia sesekali jari-jarinya bergerak mengetik keyboardnya, jari jemarinya panjang dan ramping bergerak dengan cepat di atas keyboard itu. Banyak perempuan yang diam-diam memperhatikannya seolah-olah sedang berburu untuk menangkap mangsanya, tapi jangan salah paham dengan ku yang juga sedang melihatnya karena aku temannya dan jarang banget bahkan bisa dikatakan mustahil untuk bisa duduk didepannya. 

Kami sedang mengerjakan tugas kampus yang kebetulan itu hanya berkelompok dua orang, pada awalnya kenapa kita bisa jadi satu kelompok karena saat aku tidak masuk kuliah ada pembagian kelompok dimana setiap kelompok hanya berisi dua orang saja dan itu langsung ditanya sama dosennya jadi ditunjuk satu-satu gitu, nah dari situ kebetulan yang ditunjuk pertama kali itu dia. semua orang yang ada dikelas itu langsung heboh karena ia mau berkelompok dengan perempuan kecuali dosennya sih, ya maklum lah soalnya dia adalah cowok populer di fakultasku. 

Itu aku di ceritain sama sahabat ku di kelas dan dari situ juga setiap aku kekampus aku merasa ada hawa yang gak enak banget, banyak mata yang memandang. oh, iya aku lupa kenapa sampai sebegitunya hanya karena satu kelompok adalah karena dia itu cowok yang cuek bangettt sama cewek dan setiap kelompokan dua orang pasti dia bakal milih sama teman cowok atau sahabatnya. nah, kebayangkan gimana sulitnya situasi ku saat itu. dan disinilah aku terjebak diantara para pemangsa.

"hei.. helloo..." tangannya melambai didepan wajahku dan hilang sudah lamunanku. Kemudian wajahku terasa membeku karna wajahnya sangat dekat dengan wajahku ketika aku tersadar saat itu setelah beberapa detik akhirnya pikiranku mulai normal lagi dan aku memalingkan wajahku kearah tas ku seolah-olah mencari sesuatu didalam sana. 

"eh, enggak. tadi cuma kepikiran sesuatu yang hampir kelupaan" kataku sambil mencari sesuatu di dalam tas.

"dasar pelupa" ucapnya kemudian kembali fokus ke laptopnya. seketika itu aku terkejut dengan ucapannya, kenapa dia tahu aku pelupa? padahal dia gak dekat sama sekali denganku dan baru kali ini aku bicara dengannya.

bersambung..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun