Di bulan Suci Ramadan ini, kami ingin membagikan kisah seorang anak daerah, berasal dari Siantar, Sumatra Utara. Anak ini merupakan anak pertama dari Desi Yusnita Damanik, dan ia bernama Suci Rahmah. Saat ini Suci berusia 6 tahun dan harus terbaring lemah di rumahnya melawan penyakit Hidrosefalus, Celebral palsy, dan kebutaan sejak lahir.
Beginilah awal mula Suci sakit. Setelah Suci lahir, orang tuanya tidak tahu jika anak mereka terkena penyakit tersebut, dan bahkan sudah mengalami kebutaan sejak lahir. Sepulangnya Suci dari rumah sakit sekitar 2 minggu kemudian, di rumah ia hanya menangis terus. Mereka tidak tahu apa penyebabnya. Ketika Suci digendong oleh neneknya, sepertinya terasa ada yang berbeda pada bagian kepala anak ini. Neneknya Suci mengatakan bahwa kepalanya terasa lembek, tidak seperti kepala anak-anak pada umumnya.
Keesokan harinya, mereka membawa Suci ke pengobatan alternatif karena kebetulan lokasi rumah mereka jauh dari rumah sakit. Serta, kedua orang tua Suci juga belum punya uang yang cukup untuk berobat ke dokter dan di saat yang bersamaan, mereka belum mempunyai BPJS Kesehatan.
Setelah dari pengobatan alternatif itu, kondisi Suci tidak membaik, malah terus memburuk. Akhirnya kedua orang tua Suci memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit, yaitu RS Siantar. Di sini Suci diperiksa oleh dokter dan dilakukan CT Scan, dan hasilnya memang benar bahwa Suci Rahmah terkena Hidrosefalus dan kebutaan. Saat itu kedua orang tuanya terkejut, apalagi dokternya langsung menyarankan untuk melakukan tindakan operasi. Terkejut, sedih, panik, dan bingung, itu yang dirasakan oleh kedua orang tua Suci pada saat itu. Mereka pikir mereka belum punya uang untuk membiayai operasi Suci. Dokternya akhirnya merujuk Suci ke RS Pusat Medan. Perjuangan mereka demi kesembuhan Suci baru saja dimulai dan orang tuanya takkan pernah penyerah begitu saja.
Dikarenakan uang yang tidak ada untuk melakukan pengobatan medis di rumah sakit, kedua orang tuanya membawa Suci kembali ke pengobatan alternatif. Namun, tidak ada perubahan yang terjadi pada pengobatan ini. Semakin bertambah usia Suci, semakin memburuk keadaannya. Di usia 2 tahun pun, ia belum bisa melakukan aktivitas seperti anak normal lainnya.
Tidak lama kemudian, pengurusan BPJS untuk Suci Rahmah selesai, lalu keesokan harinya ia langsung dibawa ke RS Pusat Medan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Setelah dilakukan CT Scan, hasilnya masih tetap juga sama, yaitu Hidrosefalus.
Di usia yang ke-4, Suci malah terkena penyakit lainnya, yaitu Cerebral palsy. Ia menjadi susah untuk menggerakkan tubuhnya sendiri dan terus mengalami gatal-gatal di bagian badannya. Ibunda Suci secara khusus, sangat sedih melihat anaknya menderita seperti ini. Mengapa di usianya yang masih amat sangat muda harus mengalami beban seberat ini. Mereka terus berdoa dan tetap berjuang demi kesembuhan Suci.
Sekarang Suci sangat membutuhkan tambahan nutrisi, seperti susu, vitamin, dan obat. Semuanya itu membutuhkan biaya yang lumayan mahal. Sedangkan Ayahanda Suci memiliki pekerjaan yang tidak tetap, maka tentu jelas penghasilannya juga tidak tetap. Mereka juga harus melakukan rawat jalan, melakukan perjalanan bolak-balik Siantar-Medan, yang harus dijalankan seminggu 2 kali secara rutin. Namun, mengingat biaya transportasi ke Medan cukup mahal bagi mereka, makanya mereka mengurungkan niat untuk melakukan rawat jalan tersebut.
Tidak terasa usia Suci sudah menginjak 6 tahun, tetapi ia belum bisa juga beraktivitas selayaknya anak-anak sesusianya. Kedua orang tuanya sangat ingin melihat putri mereka, Suci, bisa sembuh dan tumbuh dewasa dengan normal. Maka dari itu, dikarenakan kondisi mereka yang serba kekurangan seperti ini, Ibunda Suci memberanikan dirinya untuk membuat penggalangan dana di Pedulisehat.id.
Mereka sangat berharap bantuan donasi dari #InsanPeduli, agar pengobatan Suci bisa dilanjutkan kembali, sehingga ia bisa sembuh dan menjalani kehidupan normal seperti anak-anak kecil pada umumnya. Bisa bermain, tertawa, dan bergembira.Â
Jika kamu ingin melihat hal ini terjadi kepada Suci, mari donasikan sebagian kecil dari penghasilanmu kepada Suci dan keluarga dengan klik di sini. Jangan lupa juga untuk membagikan kisah perjuangan Suci ini melalui akun media sosial yang kamu miliki.